Memasuki kuarter kedua, Christian Ronaldo Sitepu dan kawan-kawan masih terus mendominasi laga. Upaya lemparan jarak jauh terus dilakukan anak asuh Youbel Sondakh. Tembakan tiga angka Jamarr Andre Johnson membawa SM unggul 11 poin, skor 28-17.
Pelita Jaya coba membalas dengan pendekatan berbeda. Melalui penetrasi langsung, shooting guard Xaverius Prawiro berhasil menipiskan jarak menjadi sembilan poin, skor 19-28.
Enam menit waktu tersisa di kuarter kedua, kegemilangan Dior Lowhorn kembali memperlebar jarak. Satria Muda unggul semakin jauh, 30-19.
Beruntung lay up J. Giles di akhir kuarter kedua, membawa Pelita Jaya menipiskan jarak. Skor 25-35 untuk keunggulan Satria Muda.
Baca Juga: Goncalves Batalkan Kemenangan Persebaya di Gelora Bung Tomo
Di kuarter ketiga, dominasi Satria Muda terus berlanjut. Bermain dikandang lawan nyatanya tak membuat mental Jamarr dan kawan-kawan kendur. Hingga pertengahan kuarter, Satria Muda unggul 43-32.
Penyakit Pelita Jaya sejak musim reguler maupun play off kembali muncul di laga ketiga final, anak asuh coach Ahang terlalu banyak kehilangan bola (turn over).
Hal itu jelas dimanfaatkan oleh Satria Muda, melalui sang point guard Hardianus, SM mengobrak-abrik pertahanan Pelita Jaya. Tembakan tiga angka Hardianus membawa SM melebarkan jarak 43-29.
Tak tinggal diam, Pelita Jaya berusaha keluar dari tekanan. Personal foul Dior Lowhorn, sukses dimanfaatkan Xaverius Prawiro yang sukses menceploskan tiga free throw sekaligus, Pelita Jaya menipiskan jarak, Skor 37-45.
Berada ditengah momentum, nyatanya tak benar-benar mampu dimanfaatkan anak-anak Pelita Jaya. Bradford yang menjadi motor serangan, berhasil dimatikan.
Baca Juga: Giroud - Morata Berbagi Gol, Chelsea Tantang MU di Final Piala FA
Lemparan tiga poin Arki semakin menegaskan keperkasaan tim tamu, Satria Muda unggul 15 angka, 54-39.