Suara.com - Satria Muda Pertamina Jakarta berhasil menaklukan Pelita Jaya di final pertama IBL 2017/2018 yang berlangsung di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta pada Kamis (19/4/2018). Tuan rumah menang dengan skor 73-63.
Christian Rolando Sitepu cs langsung menggebrak di kuarter pertama. Bermain di depan pendukung sendiri, Satria Muda unggul 7-0 melalui Dior Alexander Lowhorn.
Pelita Jaya tak tinggal diam. Melalui pemain impornya J. Giles, tim asuhan Johannis Winrar mencoba mengambil kendali permainan.
Dua poin dari Wayne Lyndon Bradford, membawa Pelita Jaya memperkecil ketertinggalan menjadi 10-6. Namun tembakan tiga angka dari Kevin Sitorus ditambah sumbangan dua angka dari Jamarr Andre Johnson membawa Satria Muda menjauh dengan keunggulan 20-9.
Baca Juga: Kominfo Kasih Waktu Sepekan Facebook Audit Data Pengguna
Beruntung bagi Pelita Jaya, tembakan tiga angka Ragil memangkas jarak menjadi 20-12 di kuarter pertama.
Di kuarter kedua, Pelita Jaya mengubah komposisi pemain. Bradford yang di kuarter pertama bermain kurang apik digantikan Valentino Wuwungan. Hal itu terbukti jitu, PJ mendekat 27-20.
Bradford pun dimainkan kembali ditengah kuarter kedua. Pelita Jaya bermain semakin beringas dengan menipiskan ketertinggalan menjadi dua poin saja, menjadi 27-25. Namun, lemparan tiga angka dari Jamarr tujuh detik jelang kuarter kedua berakhir kembali membawa Satria Muda menjauh dengan skor 32-27.
Memasuki kuarter ketiga, Satria Muda kembali mengambil alih pertandingan. Di tengah kuarter, tuan rumah memimpin jauh dengan skor 44-31.
Berawal dari keberhasilan mematahkan serangan Pelita Jaya, Dior Alexander Lowhorn melakukan slam dunk memukau untuk memperlebar jarak menjadi 15 angka, skor 46-31.
Baca Juga: KPK Petakan 10 Aktor Kasus Century
Anak asuh Johannis Winrar terus berada dalam tekanan di akhir kuarter ketiga. Hanya Bradford yang bermain cukup baik, ia mencetak 12 poin di kuarter ketiga. Gim pun berakhir dengan skor 55-41.