Suara.com - Pelita Jaya Basketball tak ingin terbebani dengan status kampiun musim lalu saat menghadapi Satria Muda Pertamina Jakarta di final Indonesian Basketball League (IBL) 2017/2018.
Menurut sang pelatih, Johannis Winrar, status juara bertahan bukan berarti suatu keuntungan. Terlebih mereka kembali menghadapi Satria Muda yang notabene rival mereka di final basket IBL musim lalu.
"Sebagai juara bertahan, saya bilang pada pemain kita tak punya beban. Ini situasi yang berbeda. Kemarin sudah lewat. Sekarang kita berpikir kita selalu haus untuk juara," kata Johannis ditemui di Hotel Santika Premier, Jakarta, Selasa (17/4/2018) kemarin.
Pelatih yang akrab disapa Coach Ahang ini berharap Xaverius Prawiro dan kawan-kawan bisa tampil disiplin dan menjalankan strategi yang diberikan dengan baik.
Baca Juga: Belum 100 Persen Pulih, Pedrosa Tetap Coba Balapan di MotoGP AS
Sebab, baginya ada atau tanpa status juara bertahan, setiap kali bertanding Pelita Jaya hanya ingin memenangkan pertandingan.
"Setiap kali kita bertanding saya mau menang, mau berapa puluh kali bertemu pun tak ada urusan. Intinya setiap kali bertanding kami ingin menang. Titik," ujar Coach Ahang.
"Yang penting kita mainkan sistem kita, kita disiplin. Jika kita disiplin mudah-mudahan kita menang," pungkasnya.
Babak final IBL 2017/2018 akan menggunakan format "Best of Three". Satria Muda berkesempatan menjadi tuan rumah di game pertama yang akan dihelat, Kamis (19/4/2018), di Britama Arena Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta.
Dua hari kemudian giliran Pelita Jaya yang menjamu Satria Muda di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB). GSMB akan kembali digunakan apabila kedua tim belum ada yang mengantongi dua kemenangan lebih dulu.
Baca Juga: Pelatih Satria Muda Ingin Timnya Tidur Enak Usai Final IBL