Perbasi Angkat Bicara Terkait Isu Naturalisasi 10 Pebasket Afrika

Selasa, 10 April 2018 | 22:41 WIB
Perbasi Angkat Bicara Terkait Isu Naturalisasi 10 Pebasket Afrika
Ketua Umum Perbasi Danny Kosasih di Kantor KOI, Jakarta, Selasa (10/4/2018). (Suara.com/Arief Apriadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) angkat bicara terkait isu miring bahwa 10 pemain Afrika akan mengisi skuat Timnas Basket Indonesia di Piala Dunia Basket 2023 mendatang.

Ketua Umum Perbasi Danny Kosasih mengatakan, dari kesepuluh atlet basket Afrika U-16 yang akan dinaturalisasi, Perbasi hanya akan menggunakan tiga pemain saja di dalam skuat Timnas Basket Indonesia.

"Kenapa saya ingin dapatkan 10 orang, agar kita lebih selektif lagi. Dari 1000 jadi 10, dari 10 terbaik kita pilih 3 orang," kata Ketua Umum Perbasi Danny Kosasih di Kantor KOI, Jakarta, Selasa (10/4/2018).

Lebih lanjut, Danny pun menjelaskan alasan Perbasi lebih memilih jalan pintas dengan menaturalisasi pebasket Afrika dibanding mencari bakat-bakat muda Indonesia untuk memperkuat Timnas.

Baca Juga: Tabrak Sopir Ojek Online, Model Seksi Ini Sempat Marah-marah

Menurut Danny, Perbasi sebenarnya tak tinggal diam untuk mencari pebasket-pebasket muda Indonesia yang potensial. Namun, kendala postur tubuhlah yang menyebabkan Perbasi lebih memilih pebasket luar negeri sebagai proyeksi masa depan.

Dia menilai pebasket-pebasket muda Indonesia jarang sekali yang memiliki tinggi di atas 205 cm. Padahal, lanjutnya, jika Indonesia ingin bersaing dengan negara-negara asia dan dunia, postur atlet menjadi salah satu hal yang paling penting untuk diperhatikan.

"Empat bulan lalu kami sudah menyeleksi (pemain) Indonesia, kami kasih surat ke Pemprov-pemprov (Pemerintah Provinsi) ada pemain yang tinggi gak? ada pak, tapi maksimal 2 meter paling. Ada yang agak lumayan bagus ada namanya Kelvin dari Riau tingginya 201 cm, itu aja, kalau ukuran (postur) sedang itu banyak, size tinggi tak ada," ujar Danny.

Lebih lanjut, Danny menilai, jika mengandalkan postur pebasket Indonesia yang ada saat ini, bahkan hanya untuk di kejuaraan Asia Tenggara pun, Timnas Indonesia tak akan bisa bersaing, apalagi untuk target lolos Piala Dunia Basket 2023 nanti.

"Yang pasti kita di Asia Tenggara saja belum mampu. Apalagi jika kita melawan China, Taiwan, kita takan mampu. Kalau kondisi sekarang, maaf dengan pemain lokal seperti ini, untuk 16 besar saja jujur itu agak sulit," kata Danny.

Baca Juga: Mendagri: Papua Terendah dalam Perekaman e-KTP

Sebagai Informasi, Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia Basket 2023 bersama Filipina dan Jepang. Sebagai tuan rumah, Indonesia seharusnya otomatis lolos ke putaran final, namun FIBA memiliki pandangan lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI