Insiden di Starting Grid, Marquez 'Salahkan' Petugas Lomba

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Selasa, 10 April 2018 | 09:59 WIB
Insiden di Starting Grid, Marquez 'Salahkan' Petugas Lomba
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez. [AFP/Juan Mabromata]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Balapan seri kedua MotoGP 2018 di Argentina, Minggu (8/4) lalu, bisa dibilang menjadi hari yang penuh drama bagi pebalap Repsol Honda, Marc Marquez.

Bukan hanya karena insiden senggolannya dengan dua pebalap, Aleix Espagaro dan Valentino Rossi, yang menarik perhatian pencinta balap motor roda dua ini.

Namun, sesaat jelang start akan berlangsung, Marquez telah mempertontonkan 'drama' yang berlangsung di Autodromo Termas de Rio Hondo tersebut.

Mesin motor Honda RC213V 2018-nya mati saat para pebalap lain sudah bersiap untuk memulai balapan. Dia pun mendorong motornya agar bisa hidup kembali.

Baca Juga: Bukan Rossi, Marquez Akui Bersalah Besar Terhadap Pebalap Ini

Kejadian ini memicu kontroversi, dimana banyak yang menilai dia seharusnya memulai balapan dari pit.

Namun, The Baby Alien, julukan Marquez, berkilah bahwa dirinya tidak mendapat instruksi dari petugas lomba untuk start dari pit.

Dia juga terheran pada akhirnya harus mendapat penalti masuk ke pit saat tengah memimpin lomba akibat 'drama' di starting grid tersebut, dan membuat posisinya jadi melorot jauh di belakang.

"Ketika saya tiba di grid, saya memiliki masalah dengan mesin motor dan mati--biasanya ini tidak pernah terjadi," kata Marquez, dikutip dari Autosport, Selasa (10/4/2018).

Baca Juga: Rossi: Jika Saya Jatuh, Marquez Pasti Bahagia!

"Dalam kejadian ini, saya sempat mengangkat tangan. Tapi, tidak ada orang yang melihatnya. Kemudian saya mendorong motor."

"Untungnya motor bisa hidup dan pada saat itu saya tidak tahu apa yang harus dilakukan--saya tahu jika motor tidak bisa hidup, maka saya harus pergi (dari grid), tapi motor bisa hidup kembali."

"Saya bertanya (ke petugas lomba), karena dia terhubung langsung dengan pengarah balapan (race direction), dan saya bertanya, 'ke pit atau di grid?'," sambungnya.

"Saat itu, petugas tersebut tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Lalu saya melihat petugas lainnya datang."

"Petugas ini hanya menempatkan tangannya di motor saya, dan satunya lagi menunjukkan tanda seperti ini (jempol--red). Lalu yang saya pahami saya harus ke grid."

"Kemudian saya memulai start balapan (dan tiba-tiba) mendapat pemberitahuan di dashboard terkena penalti masuk ke pit."

"Ini yang tidak saya mengerti. Karena di satu sisi petugas lomba mengizinkan Anda balapan, kemudian beberapa lap kemudian Anda dinyatakan bersalah dan harus masuk ke pit--untuk menjalani penalti," tutur Marquez, bingung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI