Suara.com - Andrea Dovizioso akui Johann Zarco menjadi salah satu rival yang diwaspadainya dalam memenangi titel juara dunia MotoGP musim ini di luar para pebalap pabrikan, seperti Marc Marquez atau Valentino Rossi.
Menurutnya, meski hanya berstatus pebalap tim satelit, namun juara dunia Moto2 2015 dan 2016 itu telah membuktikan bakat besarnya.
Bukti itu tidak hanya ditunjukkan tahun lalu, tapi juga tahun ini dengan meraih pole position pada seri perdana di Qatar, Minggu (18/3/2018) lalu.
Baca Juga: Kalah dari Dovizioso di Losail, Marquez: Rasanya Seperti Menang
Dovizioso mengaku bingung kenapa pihak Yamaha tidak memberikan motor pabrikan terbaru untuk Zarco. Sebaliknya, Zarco tetap menggunakan motor Yamaha 2016 saat balapan di Qatar lalu.
Menurutnya, ini berbeda dengan yang diterima sejumlah pebalap lainnya.
Danilo Petrucci misalnya yang mendapat motor Ducati Desmosedici GP18 yang sama seperti dikendarai Dovizioso dan rekan setimnya di Ducati, Jorge Lorenzo, meski hanya sebagai pebalap tim satelit--Alma Pramac Racing.
Atau Cal Crutchlow dari tim LCR Honda yang mendapat motor RC213V 2018 yang serupa dengan yang dimiliki duet pebalap pabrikan Honda, Marc Marquez dan Dani Pedrosa.
Baca Juga: Komentar Dovizioso soal Pertarungan 'Telat' Kontra Marquez (Lagi)
"Zarco bisa menjadi salah satu rival dalam memperebutkan titel juara dunia 2018," kata Dovizioso, dikutip dari Speedweek, Selasa (27/3/2018).
"Saya tidak tahu kenapa dia tidak mendapat mesin pabrikan. Saya tidak tahu jelas situasinya seperti apa. Tapi, saya yakin kebanyaan para pebalap tim satelit memiliki motor yang sangat bagus saat ini," sambung Dovizioso.
"Beberapa pebalap saat ini bahkan memiliki motor yang sama seperti saya tahun lalu. Pabrikan lain bahkan memberikan motor yang sama. Namun demikian, Zarco telah membuktikan memiliki kecepatan yang bagus," tambahnya.
Johann Zarco sempat memimpin balapan cukup lama di Qatar, dua pekan lalu. Namun, permasalahan ban membuatnya perlahan terus turun posisinya dan harus puas finis di urutan kedelapan.
"Dia menggeber ban terlalu banyak. Dia bisa memimpin perlombaan karena kami menginginkannya karena kami menghemat ban," ujar Dovizioso.