Rossi Jelaskan Alasan Enggan Pensiun Saat Jadi Juara Dunia 2009

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Senin, 26 Maret 2018 | 14:04 WIB
Rossi Jelaskan Alasan Enggan Pensiun Saat Jadi Juara Dunia 2009
Valentino Rossi meraih podium pada balapan pembuka MotoGP 2018 di Qatar. [AFP/Karim Jaafar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap olahragawan pastinya sangat berharap dan mendambakan bisa pensiun dengan trofi juara. Contohnya, pesepakbola asal Jerman, Philipp Lahm.

Dia memutuskan gantung sepatu lima hari setelah memimpin tim nasional Jerman menjuarai trofi Piala Dunia di Brasil pada 13 Juli 2014.

Lahm menyadari jika itu merupakan momen yang pas dan indah untuk menutup kariernya sebagai pesepakbola sejak memulai karier profesional pada tahun 2002.

Philipp Lahm mengangkat trofi Piala Dunia 2014 bersama timnas Jerman [AFP/Adrian Dennis]

Baca Juga: Rossi Sebut Ada 10 Pebalap yang Punya Kans Menang, Siapa Saja?

Namun, hal itu sepertinya tidak berlaku bagi pebalap kenamaan dunia, Valentino Rossi. Dia melewatkan kesempatan menutup kariernya dengan indah saat terakhir kali menjadi juara dunia MotoGP pada tahun 2009.

Hasratnya yang menggebu-gebu untuk tetap berada di lintasan aspal MotoGP mengalahkan pemikiran kesempatan untuk mengakhiri karier dengan gemilang, meski kini harus tertatih-tatih mewujudkan obsesi meraih gelar juara dunia kesepuluhnya.

"Sangat sulit untuk berhenti ketika Anda berada di puncak karier," kata Rossi, dikutip dari Speedweek, Senin (26/3/2018).

"Saya tahu beberapa pebalap seperti (Michael) Schumacher, Troy Bayliss, Max Biaggi yang ditahun-tahun terbaik mereka lebih suka pensiun--tapi kemudian kembali membalap," sambungnya.

Parade trofi juara Michael Schumacher. [AFP]

Baca Juga: Sanjung Rossi, Lin Jarvis: Dia adalah Ikon

"Saya menyadari betul pasti ada yang hilang di dalam diri jika pensiun. Itulah kenapa saya tidak mau melakukannya dengan segera. Saya lebih suka memberikan segalanya sampai saat ini," jelas Rossi.

Rossi sendiri belum lama ini memperpanjang kontraknya selama dua musim bersama Yamaha. Itu artinya, dia akan tetap berada di lintasan MotoGP hingga usia 41 tahun.

The Doctor, julukan Rossi, mengatakan pihak Yamaha lebih dulu mengirimkan sinyal perpanjangan kerja sama diantara kedua belah pihak.

Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi saat balapan MotoGP Qatar di Sirkuit Losail, Minggu (18/3/2018). [AFP/Karim Jaafar]

"Yamaha memberi tahu saya saat bulan November, untuk mengambil waktu sebanyak mungkin yang saya inginkan (untuk berpikir)," ujar Rossi.

"Dalam hati saya menjawab 'ya'. Tapi, saya pikir kita tunggu saja selama musim dingin, yang mana cukup membosankan, dengan semua latihan dan segala tes di seluruh dunia. Jika semua itu berjalan lancar, maka itu jadi pertanda (saya masih mampu membalap dan siap perpanjang kontrak)," pungkas Rossi.

Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi (kanan), berada di podium MotoGP Qatar bersama Andrea Dovizioso (tengah) dan Marc Marquez, Minggu (18/3/2018). [AFP/Karim Jaafar]

Valentino Rossi memulai musim kompetisi MotoGP 2018 dengan menempati podium ketiga di Sirkuit Losail, Qatar, Minggu (18/3/2018) lalu.

Dia kalah bersaing dari Andrea Dovizioso (Ducati) yang menjadi juara, dan Marc Marquez (Repsol Honda) yang keluar sebagai runner-up.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI