Suara.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti memiliki harapan besar di ajang Piala Thomas dan Uber yang digelar Mei mendatang. Di kejuaraan regu beregu itu, dia ingin Piala Thomas bisa kembali ke Indonesia.
Terakhir kali Indonesia menjuarai Piala Thomas adalah pada 2002 silam alias 16 tahun lalu, ketika diselenggarakan di Guangzhou, Cina. Saat itu, tim Garuda berhasil mengalahkan Malaysia di final dengan skor 3-2.
Walaupun ditilik dari hasil undian yang terbilang berat, Susy Susanti tetap optimis bahwa Kevin Sanjaya Sukamuljo cs mampu melangkah jauh, terlebih bisa menggondol gelar juara.
Apalagi pada februari 2018 lalu, tim putra Indonesia berhasil menjuarai ajang Badminton Asia Team Championships 2018 yang digelar di Malaysia.
Baca Juga: PBSI Belum Tentukan Tim Inti di Piala Thomas dan Uber 2018
"Harus bisa terima hasil undian seperti apa pun, kalau mau menang harus siap lawan siapa saja. Pokoknya minimal harus masuk dua besar di penyisihan grup supaya bisa ke perempat final," kata Susy, seperti dilansir dalam laman resmi PBSI, Minggu (25/3/2018).
"Peluang tetap ada, paling tidak, hasil di BATC (Badminton Asia Team Champion 2018) bisa jadi motivasi dan percaya diri yang lebih. Intinya kami tidak mau membebani atlet," tambahnya.
Istri dari legenda bulutangkis nasiona, Alan Budikusuma, itu juga mengajak seluruh pemain untuk selalu bersikap optimis dan selalu menjaga kekompakan dalam tim serta menghormati proses.
"Tim Thomas harus siap, siapa pun lawannya. Apa yang positif bisa diambil dari BATC, ya diambil, misalnya jadi lebih percaya diri. Jangan lihat sebagai beban," ujar peraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona.
"Kami harus tetap optimis, selalu semangat. Kekompakan dan saling dukung dalam tim itu sangat besar pengaruhnya. Ada yang di perorangan bagus, tapi di tim event kurang atau sebaliknya. Ini yang harus disatukan lagi, hati dan tujuannya harus sama," sebut Susy.
Baca Juga: Dibanding Tim Uber, Tim Thomas Indonesia Lebih Punya Kans Juara
Untuk memaksimalkan hasil yang ditargetkan, Susy mengatakan tak menutup kemungkinan akan diadakan berbagai program persiapan yang akan disesuaikan dengan jadwal pertandingan, kondisi atlet, serta program latihan di tiap sektor.