Suara.com - Rider Pramac Racing, Danilo Petrucci sejatinya memetik hasil yang cukup bagus di GP Qatar yang merupakan seri pembuka MotoGP 2018 akhir pekan lalu. Pembalap Italia itu finis kelima di Sirkuit Losail. Meski demikian, Petrucci merasa ia sebenarnya bias tampil lebih baik lagi.
Diakui Petrucci, ia salah dalam pemilihan ban. Sebagai efeknya, rider berjuluk Petrux itu pun melewatkan kans meraih podium di Qatar. Ia akhirnya mengakhiri balapan di peringkat kelima dan meraup 11 poin.
Petrucci yang memang dikenal agresif dalam pengereman, justru memilih komponen soft untuk ban depan dan belakangnya.
Pada tujuh lap awal, Petrux bertarung sengit di posisi empat besar, namun ban depan yang cepat aus membuatnya harus bekerja keras melawan Johann Zarco, Cal Crutchlow, Dani Pedrosa, Alex Rins dan Maverick Vinales demi merebut posisi kelima.
Baca Juga: Hadapi Argentina dan Inggris, Italia Tanpa Giorgio Chiellini
"Perasaan saya agak bercampur, karena di satu sisi, saya senang bisa finis di lima besar. Ya, itulah target saya. Tapi, saya pikir saya bisa naik podium. Berdasar simulasi balap saat uji coba, saya berjudi memakai ban soft, yang terbukti tak cocok untuk dipakai bertarung. Saya sulit mengerem," celoteh Petrux seperti dilansir GPOne.
"Dani menyalip saya saat tiga pembalap terdepan meningkatkan ritme. Saya pun membalas Dani dan menyalip Johann di lap-lap terakhir. Saya jadi kehilangan waktu berharga. Atas alasan ini, saya masih kecewa tak bisa finis lebih baik. Tapi finis kelima hasil yang baik. Tahun lalu malah lebih buruk (gagal finis). Kini saya lebih dekat dengan podium," urai pembalap 27 tahun itu.