Takluk di 8 Besar, Praveen / Debby Merasa Dirugikan Hakim Servis

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Sabtu, 17 Maret 2018 | 07:07 WIB
Takluk di 8 Besar, Praveen / Debby Merasa Dirugikan Hakim Servis
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto, saat menghadapi Lee Yang/Hsu Ya Ching (Taiwan) di babak pertama All England 2018, Rabu (14/3). [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Praveen Jordan/Debby Susanto gagal mengulang sukses di All England 2018. Dua tahun silam, keduanya berhasil menjadi juara di turnamen ini. Namun kali ini langkah mereka dihentikan wakil Denmark, Mathias Christiansen/Christinna Pedersen, di 8 Besar, Jumat (16/3/2018), dengan skor 16-21, 15-21.

Pertandingan sempat berlangsung ramai di awal game pertama. Sayangnya sejumlah kesalahan-kesalahan sendiri yang dilakukan Praveen/Debby membuat pasangan Denmark kian unggul.

"Kami sudah coba yang terbaik dan berusaha semaksimal mungkin, mereka memang bagus. Dibanding dengan (Joachim Fischer) Nielsen, Christiansen lebih lincah, larinya cepat, mungkin karena Fischer lebih tinggi," kata Praveen, dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Sabtu (17/3/2018).

"Lawan main lebih rapi, jarang melakukan kesalahan sendiri. Kalau untuk kesiapan, kami sama-sama siap. Kami juga merasa dirugikan dengan keputusan hakim servis, apalagi saya, batas tingginya kan sedada saya, sudah servis tenis itu kalau sedada. Sementara lawan mau servis lob atau seperti apa pun servisnya, tidak ada yang dinyatakan fault," jawab Debby.

Baca Juga: All England: Praveen / Debby Waspada Pancingan Emosi

"Ini sedikit mempengaruhi kami, walau bagaimana pun juga, kami merasa dirugikan. Apalagi terjadi di saat poin yang dibilang krusial, lagi ramai permainannya," Debby menambahkan.

Usai All England 2018, Praveen dan Debby sama-sama kembali ke pasangan main masing-masing. Praveen bersama Melati Daeva Oktavianti, sementar Debby bersama Ricky Karanda Suwardi.

"Back to reality ya? ha ha ha. Mungkin seperti itu (kembali ke pasangan masing-masing). Ke depannya seperti apa kan kita tidak tahu keputusan pelatih. Tetapi sementara ini ya ke pasangan masing-masing," pungkas Debby.

Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto. [Humas PBSI]

Indonesia sendiri hanya menyisakan satu wakil di semifinal All England 2018 BWF World Tour Super 1000, yakni pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.

Baca Juga: Nostalgia di All England, Praveen / Debby Merasa Masih Klop

Selain Praveen/Debby, pasangan ganda campuran Indonesia lainnya, Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja pun harus terhenti di laga 8 Besar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI