Marcus/Kevin Kerja Keras ke Perempat Final All England

Reky Kalumata Suara.Com
Jum'at, 16 Maret 2018 | 08:24 WIB
Marcus/Kevin Kerja Keras ke Perempat Final All England
Ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon / Kevin Sanjaya Sukamuljo, di turmanen India Open 2018. [Dok. PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo harus berkerja keras untuk melaju ke putaran perempat final All England 2018. Marcus/Kevin menjalani pertarungan tiga gim (rubber) guna mengalahkan pasangan Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi

Pada putaran kedua yang berlangsung di Arena Birmingham, Birmingham, Inggris, Kamis (15/3/2018) waktu setempat, pasangan terbaik Indonesia saat ini mendapatkan perlawanan ketat dari wakil Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi. Marcus/Kevin harus bermain tiga gim dan memenangkan pertandingan dengan skor 21-17, 20-22, 21-13.

"Hari ini lawan nggak gampang mati, jadi kami harus lebih sabar. Gim kedua mereka lebih 'nothing to lose', lebih 'tune in' dan berani bertahan. Di gim ketiga, kami belajar dari kesalahan gim kedua, kenapa mereka dapat banyak poin dari kami? Dan juga lebih sabar," kata Kevin dalam keterangan dari Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Ketatnya pertandingan mereka itu, menurut Marcus, selain pasangan lawannya tersebut bermain baik, bola yang dipakai juga lebih berat, sehingga membuat wakil-wakil Malaysia lebih bisa bertahan.

Baca Juga: Indonesia Sudah Tak Punya Wakil Ganda Putri di All England

"Pemain Malaysia memang terkenal lebih berani 'defense-nya', mereka berani angkat bola dan memang pertahanannya rapat. Jadi harus siap capek dan nggak boleh buru-buru mau mematikan," tutur Marcus.

Di gim kedua, servis Marcus dinyatakan "fault" oleh hakim servis. Tidak terima servisnya dibilang terlalu tinggi, Marcus kemudian mendatangi hakim servis dan mengukur tinggi badannya di alat pengukur servis.

"Nggak tahu juga, nggak mungkin saya servis segini," kata Marcus sembari menunjuk dadanya.

Ia menyatakan tidak salah dalam servis.

"Soalnya batas tinggi saya segitu. Mungkin tangannya agak naik sedikit, dikira 'fault'. Pasti ini ganggu juga, kami kan servisnya sudah rendah banget, nggak mungkin kami servis sedada," ucapnya.

Baca Juga: Intip 5 Fakta Menarik Usai Arsenal Taklukkan AC Milan di Emirates

Pada putaran perempat final, Marcus/Kevin akan berhadapan dengan pemenang pertandingan antara Chen Hung Ling/Wang Chi-Lin (Taiwan) menghadapi Mathias Christiansen/David Daugaard (Denmark).

Pasangan ganda putra Indonesia lainnya, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, harus angkat koper pada putaran dua turnamen All England 2018 setelah dikalahkan Liao Min Chun/Su Ching Heng (Taiwan) dengan skor 21-13, 18-21, 14-21.

Penampilan Hendra/Ahsan sebetulnya cukup baik saat gim pertama. Namun pada gim kedua dan ketiga, mereka terbawa irama permainan cepat yang dijalankan lawan.

"Pastinya kecewa karena tidak sesuai harapan. Di gim kedua dan ketiga, lawan lebih berani, tidak seperti gim pertama, dan ini membuat kami kewalahan," tutur Ahsan.

Menurut Hendra, selain faktor lawan mereka yang memiliki keunggulan tenaga yang kuat dan kecepatan yang baik, ada juga faktor dari diri sendiri sehingga mendapatkan hasil minor.

"Kami tidak siap, banyak pengembalian yang naik jadi keserang duluan," tutur Hendra.

Dengan hasil itu, Marcus/Kevin menjadi satu-satunya harapan Indonesia pada kejuaraan tertua dunia yang kini memiliki level Super 1.000 di bawah ketentuan turnamen baru BWF untuk 2018-2022. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI