Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi berharap pencak silat menjadi simbol besar Bangsa Indonesia karena lahir di negara ini dan untuk pertama kalinya dipertandingkan pada Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang.
"Cabang pencak silat baru pertama kali dipertandingkan di Asian Games 2018 di Jakarta maka semangat Indonesia sebagai negeri pencak silat harus ditunjukkan dengan baik," kata dia saat bertemu para atlet nasional pencak silat Indonesia yang melakukan persiapan Asian Games di Stadion Sriwedari Solo, Selasa (13/3/2018).
Para atlet pencak silat Indonesia, kata Menpora, optimistis bahwa mereka akan mempersembahkan beberapa medali, yakni tiga hingga empat emas untuk Merah Putih.
"Saya yakin target itu masih dapat dilampaui. Tentunya masih kami nilai baik latihannya, baik try out maupun beberapa kompetisi atau turnamen yang akan diikuti para atlet silat kita," katanya.
Baca Juga: Yuli Purwanto, 21 Tahun Membumikan Pencak Silat di Negeri Sakura
Menyinggung soal keinginnan cabang pencak silat untuk ikut turnamen Belgia Open, ia mempersilakan karena semua anggaran sudah ada di tangan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
Mereka, ujar Menpora, yang dapat menentukan akan mengikuti uji coba ke mana saja.
Akan tetapi, hal yang terpenting ada laporan atau administrasi secara benar, karena ia tidak ingin hal itu menjadi hal baru bagi pemeriksaan oleh BPK.
Oleh karenanya, Menpora mengatakan semua cabang olahraga sudah disarankan untuk berhati-hati dalam mengelola maupun menyiapkan laporan pertanggungjawaban.
Baca Juga: Karena Keindahan Seni, Pesilat India Ini Terpincut Pencak Silat
Sementara, Pelatih Pelatnas Pencak Silat, Roni Syaifuloh mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 22 pesilat yang terdiri atas 12 putra dan 10 putri untuk persiapan Asian Games 2018.
Dia mengatakan setelah pencak silat melakukan uji coba akan ada beberapa evaluasi dalam rangka pembenahan fisik.
Pihaknya memilih latihan di Kota Solo karena secara infrastruktur hal itu memadai. Antara lain ada track Stadion Sriwedari, Manahan, dan tempat-tempat lain yang bisa dimanfaatkan, serta ballroom di Hotel Lorin untuk latihan tehnik.
"Kami di Solo, ingin membenahi beberapa komponen fisik, teknik, taktik, strategi, dan mental atlet. Setelah itu, pada Mei kami ingin melakukan uji coba dalam tahap prakompetisi," kata Roni.
Dia mengatakan 22 atlet pencak silat itu sebagai jumlah yang sudah 100 persen. Karena cabang seni bela diri ini memiliki risiko cedera cukup tinggi, dia pun mengharapkan dukungan atlet di papan bawahnya agar setiap saat siap menggantikan mereka.
Ia mengatakan IPSI menargetkan pada Asian Games 2018 mendatang, mampu menjadi juara umum. Cabang pencak silat berharap dari 16 nomor yang dipertandingkan, bisa memperoleh medali emas sebanyak-banyaknya.
"Cabang pencak silat ini saingan terberat atlet dari negara-negara Asia Tenggara, ditambah Iran, dan pecahan negara Rusia. Semua atlet pencak silat Indonesia memiliki peluang untuk meraih medali," kata Roni. [Antara]