"Dari pertama sudah enak banget mainnya, tetapi karena servis saya dinyatakan fault, konsentrasi saya jadi buyar. Saya jadi memikirkan bagaimana supaya servisnya tidak di-fault. Di game kedua juga sudah memimpin jauh, tapi waktu di-fault lagi, ini pengaruhnya besar buat saya," ucap Fajar, dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Senin (12/3/2018).
"Seandainya servis saya salah, kenapa dari babak pertama tidak ada ayng menyalahkan? Sejak babak pertama, servis saya baru sekali dibilang fault. Kalau dari awal kan saya jadi bisa belajar, tapi di fault-nya di final begini mana bisa belajar di pertandingan final?" Fajar menambahkan.