Suara.com - Mahkota Promotion, selaku promotor kejuaraan tinju Mahkota Boxing Super Series (MBSS), mengaku bukan tanpa alasan menyelenggarakan seri perdana MBSS di Mal Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Sabtu (10/3/2018).
Salah satu alasannya adalah ingin menghapus stigma buruk tinju sebagai olahraga yang menakutkan. Olahraga yang melibatkan kontak fisik ini memang tidak jarang membuat seseorang harus mengalami cedera, mulai dari ringan hingga berat.
"Intinya kita membuat seri perdana MBSS ini di Citos adalah, kita ingin membuat orang tahu bahwa tinju itu bukan olahraga yang seram," ujar Managing Director Mahkota Promotion, Urgyen Rinchen Sim, saat ditemui di lokasi.
"Tinju itu sebenarnya nice. Kalau dibungkus dengan sesuatu yang baik itu akan menjadi sesuatu yang luar biasa, menghasilkan regenerasi baru tinju Indonesia. Otomatis akan membawa nama baik Indonesia (di kancah internasional)," tambahnya.
Baca Juga: Usai Lawan Malikov, Daud Yordan Akan Naik Ring Lagi Bulan Juli
Pencarian bibit-bibit baru pertinjuan Indonesia merupakan salah satu misi besar dari pihak Mahkota Promotion menggelar ajang MBSS yang telah dikonsep berlangsung sebanyak empat seri.
Sekadar untuk diketahui, pihak Mahkota Promotion telah banyak melahirkan petinju-petinju besar yang sering membawa harum nama Indonesia di kancah pertinjuan dunia.
Salah satunya adalah Chris John. Bagi pencinta tinju di Tanah Air, nama Chris John pastinya sudah tidak asing lagi. Dia merupakan salah satu legenda tinju Indonesia.
Sebelum memutuskan sarung tinju pada tahun 2013, Chris John merupakan juara dunia tinju kelas bulu WBA (Super) dari tahun 2004 hingga 2013.
Baca Juga: Daud Yordan Targetkan Pukul KO Pavel Malikov
Petinju yang berjuluk "The Dragon" ini pun memiliki rekor tanding yang mentereng, yakni 48 kali menang, 22 diantaranya lewat kemenangan KO, tiga kali seri, dan sekali kalah.