Tunggu Kepastian, Eko Yuli Tetap Fokus di Kelas 62 Kg

Syaiful Rachman Suara.Com
Selasa, 06 Maret 2018 | 22:36 WIB
Tunggu Kepastian, Eko Yuli Tetap Fokus di Kelas 62 Kg
Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan terduduk setelah gagal melakukan angkatan "clean and jerk" angkat besi putra nomor 62 kg SEA Games XXIX. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Atlet putra angkat besi pemusatan pelatihan nasional Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi (PB PABBSI) Eko Yuli Irawan masih fokus untuk berlatih pada nomor kelas 62 kilogram jelang Asian Games 2018.

"Saya baru pemulihan setelah sakit dan kembali berlatih pada pekan depan. Saya akan tetap bertahan dengan kelas 62 kilogram sambil menunggu kepastian dihapus atau tidak," kata Eko di sela-sela evaluasi program pemusatan pelatihan nasional cabang angkat besi di Jakarta, Selasa (6/3/2018).

Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan [AFP/Yuri Cortez]

Eko mengatakan alasan masih fokus untuk berlatih pada kelas 62 kilogram dan tidak berpindah ke kelas 69 kilogram agar mampu mempertahankan berat badan jika rencana penghapusan kelas 62 kilogram dibatalkan.

Baca Juga: Guardiola: Jangan Samakan City dengan Barcelona

"Saya masih berpikir positif bahwa kelas 62 kilogram akan tetap dipertandingkan dalam Asian Games. Tapi jika memang tetap dihapus, saya minta nomor kelas 77 kilogram ke atas sekalian saja dihapus," ujar alet berusia 28 tahun itu.

Eko mengatakan upaya penghapusan nomor kelas 62 kilogram putra dalam cabang angkat besi Asian Games 2018 oleh Federasi Angkat Besi Asia (AWF) merupakan strategi sejumlah negara lain peserta Asian Games agar Indonesia tetap menggelar delapan kelas pertandingan dan bukan tujuh kelas.

"Mereka tahu bahwa kelas andalan Indonesia ada pada 62 kilogram dan memaksa kita untuk menggelar delapan kelas pertandingan," kata Eko yang mengaku siap untuk turun pada kelas 69 kilogram jika nomor 77 kilogram ke atas juga turut dihapus.

Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan, memperlihatkan medali perak yang diraihnya pada kelas -62 kg putra Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, (8/8) [AFP/Goh Chai Hin]

Sementara, Manajer Tim Indonesia pada cabang angkat besi Asian Games 2018 Dirdja Wihardja mengatakan risiko jika harus memaksakan Eko Yuli turun pada kelas 69 kilogram adalah persaingan yang ketat karena lawan sudah terbiasa pada pertandingan nomor itu.

Baca Juga: Diduga Terima Suap, Mantan Presiden Korsel Akan Diperiksa

"Penyesuaian untuk perpindahan kelas pertandingan butuh lebih dari enam bulan karena atlet juga harus menjaga berat badan ideal sebanyak lima persen dari kelas yang diikutinya," kata Dirdja.

PB PABBSI, lanjut Dirdja, terus melakukan evaluasi program pelatnas Asian Games terhadap atlet-atletnya setiap tiga pekan.

"Kami selalu membandingkan capaian atlet kami dengan perkembangan lawan-lawan di Asia. Kami juga punya data tentang perkembangan lawan," kata Dirdja. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI