PBSI Minta Para Atlet Berpola Pikir Tingkat Elite, Ini Alasannya

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Jum'at, 23 Februari 2018 | 05:35 WIB
PBSI Minta Para Atlet Berpola Pikir Tingkat Elite, Ini Alasannya
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, usai mengikuti pelantikan pengurus baru PP PBSI periode 2016-2020 di Hotel Century, Senayan, Jakarta, Kamis (19/1/2017) [Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) meminta para atletnya yang tergabung dalam program pemusatan latihan nasional di Cipayung, Jakarta, berpola pikir atlet tingkat elite.

"Masih banyak pekerjaan rumah bagi para atlet tanpa terkecuali, terutama sekali sektor tunggal yang hingga saat ini memang belum konsisten seharusnya setiap pemain memiliki pola pikir atlet elite," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, dikutip dari Antara, Jumat (23/2/2018).

Susy mengatakan, hal itu tak terlepas dari performa atlet pelatnas, terutama di sektor tunggal, yang dinilai sebagian pihak masih belum menunjukan performa konsisten sebagai andalan Merah Putih kendati pemain-pemain tersebut masih terbilang muda.

Menurut Susy, jika seorang pemain sudah memiliki pola pikir atlet elite, maka dia akan memiliki kepercayaan diri, yakin pada kemampuannya, mampu menilai kemampuan dan kekurangannya sendiri, dan lawannya sehingga tahu harus bagaimana dan melakukan apa saat bertemu lawannya.

Baca Juga: PBSI: Hasil India Terbuka jadi Modal Kualifikasi Thomas - Uber

Susy menegaskan untuk mencapai hal tersebut memang membutuhkan proses, waktu, pengalaman, jam terbang, pembelajaran untuk meningkatkan fisik, teknik, mental, strategi, dan pemecahan situasi di lapangan.

"Saya paham sekali itu semua tinggal menunggu waktu saja untuk mematangkan. Sekarang bagimana caranya kita memperkuat mindset mereka bahwa mereka mampu, berkeyakinan, harus tahu lawan dan diri sendiri, kendati itu gampang-gampang susah, tapi jika seseorang sudah tahu harus bagaimana dan melakukan apa, itu sudah masuk jajaran elite," ujar Susy.

Dia mencontohkan dirinya ketika bermain mengetahui apa yang menjadi kelebihannya dan kekurangannya sehingga mengetahui harus bagaimana dalam menjalani pertandingan.

"Perubahan itu awalnya dari pola pikir, orang bilang mental saya kuat, itu karena apa, itu karena terlatih bagaimana yakin, berani bertarung, tidak mundur sebelum bertarung, karena hasil itu akan ketahuan setelah bertanding. Karena latihan sudah, tinggal beraninya di lapangan untuk bertarung," ucap Susy.

Baca Juga: Indonesia Raih Dua Gelar di Indonesia Masters, Ini Kata PBSI

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI