Disatukan Lagi, Praveen / Debby Diyakini Mudah Beradaptasi

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Kamis, 22 Februari 2018 | 06:36 WIB
Disatukan Lagi, Praveen / Debby Diyakini Mudah Beradaptasi
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto. [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto diyakini akan mudah beradaptasi kembali usai 'diceraikan' sejak awal 2018. Keduanya kembali disatukan untuk menghadapi turnamen bulutangkis level II (Super 1.000) All Engand 2018 di Arena Birmingham, Inggris, 14-18 Maret mendatang.

"Mereka tak akan sulit untuk beradaptasi, kalau latihan kan sering bertukar-tukar pasangan, jadi saya yakin adaptasinya akan cepat," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti, Rabu (21/2/2018).

Pada awal tahun 2018, PBSI memutuskan 'menceraikan' Praveen dan Debby. Keputusan ini diambil sebagai salah satu langkah untuk mencari pelapis ideal dan meregenerasi pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Praveen yang dipasangkan dengan Melati Daeva Oktavianti, terlihat lebih menjanjikan dengan keluar sebagai finalis India Open 2018, dibandingkan dengan Debby yang dipasangkan dengan Ricky Karanda Suwardi yang belum bisa mengikuti pencapaian tersebut.

Baca Juga: Kalah di Final India Open, Praveen: Saya Terlalu Ingin Menang

Meskipun menjanjikan, PBSI memberikan kesempatan pasangan Praveen/Debby yang sempat menjadi juara All England 2016 itu, untuk turun berlaga kembali di Birmingham karena poin peringkat mereka memenuhi untuk berlaga dibandingkan dengan pasangan mereka masing-masing sejak 2018.

"Dengan pertimbangan itu, sayang kalau mereka tidak diturunkan," ujar Susy.

Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto. [Humas PBSI]

Meski kembali berstatus pasangan baru lagi, PBSI tetap memberikan target pada Praveen/Debby karena tak mau sekadar mengirimkan pemainnya.

"Kalau bisa ya juara, tapi paling tidak minimal semifinal. Saya rasa peluang untuk mereka tetap terbuka jika mampu menampilkan performa terbaik," ucap legenda bulutangkis Indonesia.

Baca Juga: Kalah Dalam Perang Saudara, Ricky / Debby: Performa Kami Membaik

Sementara itu, Pelatih Ganda Campuran PP PBSI, Vita Marisa, juga menilai pasangan Praveen/Debby tak akan memiliki masalah dalam beradaptasi, terlebih mulai saat ini mereka sudah digodok untuk persiapan All England 2018.

"Untuk kelasnya, Debby harusnya bisa menyesuaikan dengan semua pasangan. Tinggal kita setel sedikit-sedikit saja, karena bisa dikatakan mereka sudah makan asam garamnya lah," ujar Vita.

Vita mengakui selepas memenangkan All England 2016, performa Praveen/Debby cenderung menurun meski sebetulnya dalam latihan tidak ada masalah.

Namun, ketika bertanding ada faktor nonteknis yang menyebabkan munculnya kesalahan pribadi, terutama oleh Praveen.

"Jadi nonteknisnya lebih banyak dibandingkan teknisnya. Jadi bukan kalah sama lawan, tapi kalah sama diri sendiri. Harusnya dia bukan level yang gampang dikalahkan. Praveen bisa melaju ke final India Open 2018, bahkan melawan Tontowi/Liliyana bisa sengit. Dari situ bisa dilihat level mainnya tidak jauh sebenarnya. Karenanya seharusnya Praveen juga ketika dipasangkan dengan Debby tak akan kesulitan," tutur Vita. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI