Suara.com - Rencana penyelenggara MotoGP, Dorna, mengurangi jumlah tes pramusim pada tahun 2019 mendapat reaksi berbeda dari dua pebalap top MotoGP, Marc Marquez dan Andrea Dovizioso.
Marquez mengaku setuju dengan wacana pengurangan tersebut. Sebaliknya, Dovizioso justru mengeluh karena membuat para pebalap tak bisa maksimal dalam melakukan pengujian motor.
Dorna berencana mengurangi jumlah tes pramusim pada tahun 2019 menjadi hanya dua kali tes. Pengurangan ini merupakan dampak dari kemungkinan adanya peningkatan jumlah seri balapan menjadi 20 seri pada tahun 2019.
Tahun ini saja balapan MotoGP dijadwalkan berlangsung sebanyak 19 seri, seiring penambahan Thailand menjadi tuan rumah balapan 'kuda besi' ini.
Baca Juga: Ini Rookie di Kelas Para Raja yang Menyita Perhatian Marquez
Sementara, rencananya tahun 2019 jumlah seri balapan akan bertambah lagi, dengan tambahan Finlandia atau Indonesia sebagai tuan rumah.
Tes di Valencia yang biasa dilangsungkan setelah kompetisi berakhir tetap tidak dibatalkan.
Sementara, pada tahun ini setiap tim dan pebalap memiliki kesempatan melakukan tiga tes, yakni di Sepang, Malaysia (28-30 Januari 2018), Buriram, Thailand (16-18 Februari 2018), dan Losail, Qatar (1-3 Maret 2018).
Terkait sirkuit yang digunakan untuk tes pramusim di tahun 2019, Dorna menyatakan Valencia dan Sepang sudah pasti. Tes kedua di tahun 2019 kemungkinan akan berlangsung di Qatar.
Mengenai konsep pengurangan tes pramusim, Dovizioso sangat skeptis. Menurutnya, hal itu tidak cukup untuk mengembangkan motor baru.
Baca Juga: Pedrosa dan Marquez Sapa Penggemar di Jakarta
"Saya rasa ide pembatasan hanya dua tes pada Februari dan Maret 2019 sangatlah buruk," ujar runner-up MotoGP 2017, dikutip dari Speedweek, Rabu (21/2/2018).
"Dua tes tidaklah cukup. Tiga tes sebelum bergulirnya musim baru terlalu sedikit, konsep ini sangat buruk," sambungnya.
"Valencia harus menjadi salah satu trek yang menggelar tes pramusim," kata pebalap Ducati ini. "Kondisinya mungkin bisa panas atau hujan di sana, tapi setidaknya Anda bisa melakukan pengembangan motor dengan baik di Valencia."
"Selama musim dingin, selalu sulit untuk berharap cuaca akan baik, di trek manapun. Saya tidak bisa mengatakan apakah lebih baik melakukan tes di Malaysia dan Qatar atau Malaysia dan Phillip Island (Australia)," tambahnya.
Sementara itu, Marc Marquez memiliki pandangan yang berbeda. Menurut rider andalan Repsol Honda ini, konsep pengurangan jumlah tes pramusim, seiring dengan kemungkinan bertambahnya jumlah balapan pada tahun 2019, adalah ide yang bagus.
"Dua kali tes sudah cukup bagi saya. Saya menyukai tes pramusim karena saya senang mengendarai motor. Tapi, pada akhirnya saya lebih suka balapan. Jadi lebih baik 20 balapan dan jadwal tes dikurangi," ujar Marquez.