Yuli Purwanto, 21 Tahun Membumikan Pencak Silat di Negeri Sakura

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Selasa, 20 Februari 2018 | 08:08 WIB
Yuli Purwanto, 21 Tahun Membumikan Pencak Silat di Negeri Sakura
Pesilat Jepang, Daisuke Osa, dan pelatih asal Indonesia, Yuli Purwanto. [Suara.com/Rizki Nurmansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Yuli pun bersyukur dikarunia istri dan anak yang mendukung penuh langkahnya dalam mengembangkan pencak silat di negara yang juga dikenal dengan sebutan Negeri Matahari Terbit.

"Terkadang ketika jalan-jalan dengan keluarga, justru istri saya yang mempromosikan ke warga Jepang kalau suaminya ini guru pencak silat," ujar Yuli yang kini menjadi salah satu staf KBRI di Jepang.

"Lalu orang yang ditawari itu bertanya pencak silat seperti apa? Ya, saya berikan jawaban dan contoh yang simple saja. Seperti di jujutsu—seni bela diri asli Jepang—misalnya ada kuncian, dalam pencak silat juga ada," tutur Yuli, sembari mencontohkan teknik gerakan kuncian tangan kepada Suara.com.

"Terkadang kami di Japsa juga membuat workshop pencak silat. Saya sendiri membuat gerakan tari pencak silat saat pementasan. Saya merancang gerakan pencak silat ketek (monyet—red)," sambungnya.

Pendekar silat asal Indonesia, Yuli Purwanto (kiri), bersama salah satu muridnya asal Jepang, Daisuke Osa. [Suara.com/Rizki Nurmansyah]

Ke depan, Yuli sangat berharap pencak silat bisa lebih pesat kemajuannya di Jepang. Sebab, dia hanya bisa mewariskan seni bela diri ini lantaran menyadari tak selamanya akan hidup jauh dari kampung halaman tercinta.

"Suatu saat nanti saya pasti akan pulang ke Indonesia. Untuk itu saya menekankan kepada para atlet, termasuk Daisuke ini, agar serius berlatih demi bisa meraih prestasi. Prestasi itu bukan untuk ego sendiri, perguruan, atau Japsa, tapi ini demi Jepang. Itulah yang saya tekankan dan pesankan kepada setiap pesilat di Japsa," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI