Suara.com - Valentino Rossi tampaknya mulai frustasi dengan performa motor Yamaha YZR-M1 2018 yang menjadi andalan timnya di kancah balap MotoGP 2018. Harapannya mendapatkan motor yang lebih impresif dibanding tahun lalu belum juga bisa terealisasi.
Hal ini menyusul hasil tes pramusim selama tiga hari di Sirkuit Buriram International, Thailand, 16-18 Februari lalu. Dalam tiga hari tes tersebut, Rossi tak pernah mampu menembus posisi lima besar.
Sebagai pebalap yang punya reputasi mentereng, hasil tersebut tentu sangat miris. Terlebih bila dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pebalap tim satelit Yamaha, Johann Zarco, yang selalu berada di atasnya selama tiga hari tes di Buriram.
Di hari pertama, Jumat (16/2/2018) lalu, juara dunia sembilan kali ini hanya menempati urutan kedelapan yang tercepat. Posisinya melorot tajam di hari kedua pada keesokan harinya: peringkat 14.
Baca Juga: Pedrosa Pimpin Hari Terakhir Tes Buriram, Rossi Perbaiki Posisi
Di hari terakhir tes, Minggu (18/2/2018), Rossi berhasil memperbaiki empat tingkat posisinya dibanding hari kedua. Namun, tetap saja dia sangat kecewa dengan performa motor YZR-M1 2018.
Permasalahan elektronik motor jadi kendala utama yang menghambat The Doctor, julukan Rossi, dalam menuai hasil bagus selama tes di Buriram.
"Masalah terbesarnya adalah kami tidak pernah tahu apa yang diharapkan, ini seperti bermain kartu," keluh Rossi, dikutip dari Motorsport, Selasa (20/2/2018).
"Permasalahan yang terjadi di tahun lalu telah kembali lagi. Ini situasi yang sangat aneh yang baru saja saya alami tahun lalu selama karier saya."
Baca Juga: Posisi 8 di Hari Pertama Tes Buriram, Rossi 'Semprot' Yamaha
"Sejak tahun lalu, semuanya bisa berubah dalam sekejap. Ini ujian yang berat bagi Yamaha. Saya lebih senang dengan hasil di Malaysia dibanding di sini (Buriram). Kami berharap segalanya akan lebih baik saat (tes selanjutnya) di Qatar: 1-3 Maret 2018."
"Kami sadar harus bekerja sebagian besar pada permasalahan elektronik. Tapi, saya tidak yakin akan ada sesuatu solusi baru saat tes selanjutnya di Qatar."
"Permasalahan ini bisa memakan waktu beberapa bulan (untuk menyelesaikannya). Selama waktu itu pula, kami akan bergantung pada nasib," ujar Rossi, pesimis.