Suara.com - Valentino Rossi 'semprot' pihak Yamaha terkait hasil hari pertama tes pramusim di Sirkuit International Buriram, Thailand, Jumat (16/2/2018). Dalam tes tersebut Rossi menempati peringkat kedelapan.
Catatan waktu terbaik The Doctor, julukan Rossi, hanyalah 1 menit 31,189 detik. Dia terpaut 0,392 detik dari pebalap LCR Honda, Cal Crutchlow, yang memimpin tes hari pertama.
Rossi menyebut kegagalannya menembus urutan tiga besar lantaran permasalahan elektronik; kehilangan feeling pada sasis YZR-M1 2016 dan buruknya akselerasi.
Bahkan, Rossi tidak segan-segan terbuka bila dirinya pesimistis bisa meraih hasil bagus pada balapan awal MotoGP 2018 jika pihak Yamaha tidak secepatnya memecahkan permasalahan elektronik.
Baca Juga: Ini Dia Cara Valentino Rossi Rayakan Ulang Tahun Ke-39
Juara dunia sembilan kali ini mengatakan, timnya mengalami kemunduran setelah diterapkannya perangkat elektronik tunggal di MotoGP sejak 2016.
Menurutnya, Honda dan Ducati lebih baik dalam memahami sistem elektronik yang dipasok Magneti Marelli daripada Yamaha.
"Saat kami beralih ke Magneti Marelli (kontrol software), bagi saya kami masih memiliki masalah yang sama," kata Rossi yang kemarin genap berusia 39 tahun, dikutip dari Motorsport.
"Jadi bagi kami, kontrol software tersebut masih sulit dipahami. Honda dan Ducati bisa memahami sesuatu yang tidak bisa kami pahami."
"Saya berharap kami bisa secepatnya memperbaiki itu, karena untuk saat ini kami mengalami masalah pada hal itu."
Baca Juga: Kontrak Habis Usai MotoGP 2018, Rossi Diharapkan Tunda Pensiun
"Hal baik dari elektronik adalah bukan mesin, sasis atau swingarm (yang jadi masalahnya). Tapi, saya sedikit khawatir, karena jika kami tidak bisa memperbaikinya sekarang, saya pesimis (bisa raih hasil bagus) pada beberapa balapan pertama. Saya tidak tahu apa yang harus kami lakukan," pungkasnya.