Suara.com - Tim tinju Indonesia berhasil meraih dua medali perak dalam turnamen uji coba Asian Games 2018, cabang tinju yang berlangsung di JI Expo Kemayoran, Jakarta, 11-15 Februari 2018.
Dalam partai final yang dilangsungkan pada Kamis ini, dua petinju Indonesia Mario Blasius Kali di kelas terbang ringan (46-49kg) putra dan Grece Savon Simangunsong di kelas welter (69kg) putra harus mengakui keunggulan lawan-lawan mereka di partai puncak.
Dalam partai puncak, Mario dikalahkan oleh petinju India, Shyam Kumar Kakara, dengan skor cukup telak dari juri, 1-4. Sementara itu, Savon tumbang oleh petinju senior Thailand Syalom Ardee yang berusia 31 tahun, dengan skor telak 0-5.
Hasil tersebut, kata Pelatih Kepala pemusatan latihan nasional (pelatnas) tinju, IGM Adi Swandana, akan menjadi bahan evaluasi tim putih Indonesia yang diturunkan dalam test event ini.
Baca Juga: Artis-artis Dangdut Ini Bakal Goyang Final Piala Presiden 2018
"Ini menjadi bahan bagi tim putih yang bergabung sejak pertengahan Desember lalu, untuk ditingkatkan apa yang menjadi kekurangan petinju kita,," kata Adi selepas pertandingan.
Kekurangan yang akan ditingkatkan tersebut, kata Adi, akan mencakup juga mengenai masalah sarana latihan, pengadaan lawan latihan yang berkualitas, dan pengiriman petinju ke berbagai turnamen untuk menambah jam terbang para petinju.
"Hal-hal tersebut kurang, utamanya mengenai 'sparing partner' di mana selam ini hanya mengandalkan sesama tim sehingga begitu-begitu saja," ujar dia.
Adi mengharapkan Indonesia bisa mencontoh negara yang tengah naik daun dalam tinju amatir, yakni India. Menurut Adi tim India kerap kali diikutkan turnamen baik di dalam maupun di luar negeri.
"Setidaknhya, mereka bisa try out sekitar 16 kali dalam satu tahun, itu belum di dalam negerinya. Kalau mau maju kita bisa meniru mereka dengan banyak melakukan try out. Karena try out itu berghuna untuk mendewasakan petinju bertanding di atas ring," ucap Adi.
Baca Juga: Jokowi: Jangan Karena Beda Pilihan Sampai Tidak Bertegur Sapa
Sementara itu, Savon yang kalah telak oleh petinju Thailand, mengakui keunggulan lawannya meski berusia jauh lebih tua darinya, dan berjanji akan membalas hasil minor ini di Asian Games 2018 jika dirinya terpilih masuk ke dalam skuat.
"Hari ini saya harus akui kelebihan lawan, meski dia lebih senior dari saya, saya hari ini kalah segalanya dari dia. Namun saya berjanji jika terpilih skuat Asian Games, saya akan berlatih lebih keras lagi dan berusaha untuk membalas hasil saya ini. Bukan dengan Syalom tapi dengan tim-tim lainnya," kata Savon.
Adi sendiri mengatakan kesempatan masuk tim Asian Games masih terbuka, baik itu bagi tim merah yang baru pulang dari turnamen India Terbuka, ataupun tim putih yang baru diturunkan di test event ini sebagai turnamen internasionalnya.
"Kami melihat setiap saat seleksinya akan terus kontinyu. Tiap hari latiahan-pun ada seleksi. Karena kami ingin dapat atlet terbaik untuk Asian Games," kata Adi.
Secara total, medali yang sudah dikumpulkan oleh tim tinju Indonesia adalah enam medali yang terdiri dari dua perak dari Mario dan Savon, dan juga empat medali perunggu.
Empat perunggu sendiri disumbangkan oleh Matius Mandiangan di kelas ringan (60kg) putra, Libertus Gha di kelas welter ringan (64 kg) putra, Aldryani Beatrichx Suguro di kelas terbang (48-51 kg) putri dan Novizar Maulina di kelas ringan (57-60 kg) putri. (Antara)