Anggi Cs Masih Kesulitan Adaptasi Aturan Baru soal Matras

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Rabu, 14 Februari 2018 | 22:35 WIB
Anggi Cs Masih Kesulitan Adaptasi Aturan Baru soal Matras
Trio Pesilat Indonesia, Anggi Faisal Mubarok-Nunu Nugraha-Asep Yuldan Sani, menyumbang medali emas nomor seni regu putra pencak silat test event Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini, Jakarta, Rabu (14/2). [Suara.com/Syaiful Rachman]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pesilat Indonesia, Anggi Faisal Mubarok, mengaku masih kesulitan menyesuaikan diri dengan aturan baru soal matras yang diterapkan Federasi Pencak Silat Internasional (Persilat) pada test event Asian Games 2018.

Arena pertandingan silat kali ini tidak lagi dilantai yang beralaskan matras. Tapi, sedikit dibuat seperti panggung lalu dilapisi dengan matras dengan ketebalan 5 cm, mirip seperti arena pertandingan karate.

Kondisi ini, kata Anggi, menuntut para pesilat untuk lebih stabil lagi saat memeragakan aksi mereka, terutama di kelas seni atau Tunggal Ganda Regu (TGR), karena terasa seperti bergoyang.

"Kestabilan ini yang harus dilatih lagi. Sebelum-sebelumnya hanya dilantai dengan dilapisi matras. Kini, kontrol ke badan jadinya lebih sulit. Ini yang harus diperbaiki lagi," kata Anggi, di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini, Jakarta, Rabu (14/2/2018).

Baca Juga: Dua Pesilat Indonesia Batal Tanding, Ini Masalahnya

"Kalau dari jauh atau dari tribun penonton, pastinya tidak akan kelihatan ketidakstabilannya. Tapi, kalau dari jarak dekat seperti pada tempat juri memonitor pertandingan, pasti itu akan kelihatan bila tidak stabil," tambahnya.

Trio Pesilat Indonesia, Anggi Faisal Mubarok-Nunu Nugraha-Asep Yuldan Sani, menyumbang medali emas nomor seni regu putra pencak silat test event Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini, Jakarta, Rabu (14/2). [Suara.com/Syaiful Rachman]

Sementara itu, Pelatih Tim Pencak Silat Indonesia, Abas Akbar membenarkan aturan baru soal gelanggang pertandingan. Menurutnya pula, aturan pertandingan pencak silat sekarang juga sudah lebih modern dan lebih sportif.

"Sekarang ini sudah lebih bagus lagi pertandingan silat. Karena sudah menggunakan teknologi seperti kamera yang dipasang di tiap sudut. Jadi sportivitasnya juga semakin tinggi," ujar Abas.

Anggi sendiri berhasil menyumbang medali emas bagi Indonesia dari nomor regu putra, bersama Nunu Nugraha dan Asep Yuldan Sani, dalam pertandingan test event Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat, Rabu sore.

Baca Juga: Asian Games 2018, Trio Srikandi Indonesia Waspadai 3 Negara Ini

Trio Pesilat Indonesia, Anggi Faisal Mubarok-Nunu Nugraha-Asep Yuldan Sani, menyumbang medali emas nomor seni regu putra pencak silat test event Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini, Jakarta, Rabu (14/2). [Suara.com/Syaiful Rachman]

Trio Indonesia ini mengalahkan Singapura yang pulang membawa medali perak. Sedangkan perunggu menjadi milik wakil India.

Hasil tersebut membuat Anggi optimis dia dan kedua rekannya mampu menyumbang medali pada Asian Games 2018, Agustus mendatang.

Adapun pesaing yang harus diwaspadai, kata Anggi, adalah atlet dari Malaysia, yang tidak turun pada test event Asian Games 2018.

Trio Pesilat Indonesia, Anggi Faisal Mubarok-Nunu Nugraha-Asep Yuldan Sani, menyumbang medali emas nomor seni regu putra pencak silat test event Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini, Jakarta, Rabu (14/2). [Suara.com/Syaiful Rachman]

"Kebetulan atlet Singapura yang turun pada test event Asian Games 2018 adalah mereka yang turun pula saat SEA Games 2017 lalu. Malaysia tidak hadir karena mungkin menyimpan kekuatan," ujar pesilat kelahiran Garut, Jawa Barat, 22 Mei 1993.

Pada SEA Games 2017, trio Anggi-Nunu-Asep berhasil membawa pulang medali emas. Ketiganya mengalahkan tuan rumah Malaysia yang meraih medali perak, dan Singapura yang mendapat medali perunggu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI