Suara.com - Tim angkat besi Indonesia berambisi mengubah stigma sebagai penyumbang medali pada keikutsertaan di Asian Games 2018. Kali ini, Sri Wahyuni Agustiani cs bertekad menyumbang medali emas.
Terlebih, perhelatan Asian Games 2018 digelar di rumah sendiri. Momen ini yang ingin dimanfaatkan tim angkat besi Merah Putih.
"Yang jelas angkat besi mau naik grade. Kami tidak mau lagi dibilang penyumbang medali terus. Tapi, di Asian Games 2018 nanti kami mau menjadi penyumbang medali emas," tutur Manajer Tim Angkat Besi Indonesia, Dirdja Wihardja, ditemui usai mendampingi anak asuhnya mengikuti test event Asian Games 2018 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (12/2/2018) kemarin.
Sejak Asian Games 1990, tim angkat besi tidak pernah berhenti menyumbang medali bagi Indonesia pada perhelatan pesta olahraga se-Asia ini.
Baca Juga: Cina Tak Boleh Tampil di Asian Games, Keuntungan Buat Indonesia?
Pada Asian Games terakhir tahun 2014 di Incheon, Korea Selatan, tim angkat besi Indonesia meraih satu perak dan satu perunggu.
Perak disumbangkan lifter putri, Sri Wahyuni Agustiani, dari kelas 48 kg. Sedangkan, perunggu diraih Eko Yuli Irawan dari kelas 62 kg putra.
Dirdja mengatakan, untuk mewujudkan ambisi meraih medali emas Asian Games 2018, saat ini Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) sudah menerapkan standardisasi baru pada latihan di pelatnas.
Setiap atlet diberikan porsi latihan maksimal plus lima persen dari kelasnya. Program baru ini sebagai evaluasi dari hasil di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro lalu.
"Misalnya Sri Wahyuni kelas 48 kg, dia harus berlatihan di berat maksimal plus lima persen dari kelasnya. Jadi dia latihan di berat badan sekitar 50,5 kg atau 51 kg," papar Dirdja.
Baca Juga: Raih 7 Emas di Test Event, Ini Kata Manajer Angkat Besi Indonesia
"Jangan seperti yang lalu saat persiapan Olimpiade, Sri berlatih di berat badan 52 atau 53 kg. Untuk menurunkan berat badan 4 atau 5 kg sangat berat. Jadi itu yang kita lakukan di sisa 190 hari menuju Asian Games 2018 ini," pungkasnya.