Suara.com - Greysia Polii/Apriyani Rahayu gagal tumbangkan peraih medali emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, di final Indonesia Masters 2018, Senin (28/1).
Pasangan ganda putri Indonesia ini menyerah straight game 17-21 dan 12-21 dalam laga yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta.
Greysia mengaku tetap bersyukur dengan pencapaiannya, karena sudah berusaha semaksimal mungkin. Dia pun meminta maaf kepada kepada seluruh suporter Merah Putih yang telah mendukung perjuangannya.
"Kami harus tetap bersyukur dengan hasil ini, kami berdua juga kecewa dengan hasil ini. Apalagi kita tampil sebagai tuan rumah, harapan masyarakat pasti ingin kita juara," kata Greysia usai pertandingan.
Baca Juga: Gagal di Indonesia Masters, Owi / Butet Siap Tebus di Asian Games
"Walau bagaimanapun kami sudah berjuang dari babak awal. Namanya di lapangan itu pasti ada menang atau kalah. Ke depan kami ingin pelajari apa yang salah dan bisa menjadi positif lagi," tambahnya.
Greysia menambakan, pihaknya kalah pengalaman dari pasangan Jepang itu. Sebagai pasangan yang berpengalaman, Matsutomo/Takahashi mampu mengatasi tekanan tinggi di partai final.
Bagi Greysia, pelajaran itulah yang harus dipelajari oleh dirinya dan juga Apriyani. Terutama bagi Apriyani yang terbilang masih muda.
"Mereka itu juara Olimpiade. Mereka pengalamannya banyak, mereka sudah tahu iramanya, mereka tahu cara main di final. Mereka tahu cara menang dan kalah di final," jelasnya.
"Bagi saya atau Apriyani, lebih tepatnya untuk Apriyani, karena kalau saya waktu sudah tidak banyak lagi. Ini jadi pelajaran saja, kami sudah dua kali kalah di final. Ini bukan hasil yang jelek. Tapi saya dan Apriyani ingin jadi juara. Kami ingin menjadi juara, tapi emang sulit. Namun, kami akan tetap berusaha," ujarnya.
Baca Juga: Juara, Wakil Taiwan Ini Senang Didukung Suporter Indonesia
Sementara itu, Apriyani mengaku kurang tampil maksimal dalam pertandingan ini. Banyak kesalahan yang dilakukannya karena tegang.