CdM: Asian Games 2018 Harus Jadi Momen Kebangkitan Bulutangkis

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Rabu, 17 Januari 2018 | 15:50 WIB
CdM: Asian Games 2018 Harus Jadi Momen Kebangkitan Bulutangkis
CdM Kontingen Indonesia untuk Asian Games 2018 yang juga Wakapolri, Komjen Pol Syafruddin (memakai jaket), bersama para atlet pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (17/1/2018). [Suara.com/Rizki Nurmansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia untuk Asian Games 2018, Komjen Pol Syafruddin, mengatakan momentum Asian Games 2018 harus menjadi ajang kebangkitan bagi perbulutangkisan Indonesia.

Harapan itu disampaikan Syafruddin, yang juga menjabat Wakapolri, saat meninjau persiapan atlet-atlet pelatnas PBSI menghadapi Asian Games 2018 di Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (17/1/2018).

"Sejarah kebangkitan bulutangkis Indonesia harus dimulai di Asian Games 2018. Kita sempat miris karena prestasi bulutangkis sempat menurun. Tapi, sekarang bisa naik lagi prestasinya," ujar Syafruddin dihadapan para atlet pelatnas PBSI.

Indonesia akan menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar se-Asia tersebut pada 18 Agustus-2 September 2018. Cabang olahraga bulutangkis sendiri akan dimainkan di Istora Senayan, Jakarta, 18-29 Agustus mendatang.

Baca Juga: Ini Daftar Kejuaraan yang Jadi Skala Prioritas PBSI di 2018

Syafruddin mengatakan, sebuah tinta emas telah tertulis dimana publik dunia mengenal adanya bangsa Indonesia melalui penyelenggaraan olahraga, yaitu saat menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asian Games yang keempat tahun 1962.

"Ada empat momentum dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia dikenal bangsa lain. Pertama, lewat proklamasi kemerdekaan, lalu Konferensi Asia Afrika, Asian Games 1962, dan GANEFO (Pesta Olahraga Negara-negara berkembang)," ujar Syafruddin.

"Saat menjadi tuan rumah Asian Games 1962, Indonesia berada di peringkat kedua setelah Jepang. Penyelenggaraan sukses begitu juga prestasi. Padahal baru beberapa tahun merdeka. Disitulah dunia melihat dan mengetahui Indonesia," sambungnya.

CdM Kontingen Indonesia untuk Asian Games 2018 yang juga Wakapolri, Komjen Pol Syafruddin (memakai jaket), bersama para atlet pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (17/1/2018). [Suara.com/Rizki Nurmansyah]

Lebih jauh, Syafruddin mengingatkan ada tiga hal dalam perjuangan mengangkat harkat dan martabat sebuah bangsa agar dihormati bangsa lain.

Baca Juga: Soal Kontrak Baru di Ducati, Dovizioso: Kita Lihat Saja Nanti

Pertama, ekonominya kuat, lalu militernya juga kuat yang membuat negara lain segan karena khawatir akan ancaman militer.

"Ketiga, olahraganya kuat. Itu pasti disegani. Dalam hal bangsa Indonesia, bangsa ini terkenal, membanggakan, disegani bangsa lain karena olahraganya kuat. Dan mohon maaf bagi cabang olahraga lain, itu baru bisa dilakukan oleh cabang bulutangkis," tutur Syafruddin.

Terkait target medali yang diharapkan dari cabang olahraga bulutangkis di Asian Games 2018, Syafruddin berharap tim bulutangkis Merah Putih bisa menyumbang medali maksimal.

"Kalau memungkinkan tim bulutangkis Indonesia bisa menyumbang tiga medali emas, kalau perlu empat emas di Asian Games 2018. Supaya bisa mendukung target pemerintah yang menargetkan 10 Besar dalam perolehan medali Asian Games 2018," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI