Namun, Ikhsan kecil ternyata tak sanggup berpisah lama-lama dengan kedua orang tuanya. Ia pun kembali lagi ke Manado.
"Saya termotivasi lagi waktu saya kalah dari Gatjra (Piliang Fiqihilahi Cupu) di Sirkuit Nasional Manado 2015. Lalu ada tawaran bergabung ke SKO Ragunan," ungkap Ikhsan yang mengidolakan Lin Dan.
Kekalahan kerap membuat semangat Ikhsan makin terpompa. Ia pun menceritakan awalnya bertekad serius di bulutangkis.
"Waktu kecil saya suka main bulutangkis di depan rumah, dan saya kalah dari teman saya. Lalu papa saya bilang apakah saya mau menang dari dia? Papa saya bilang kalau mau menang ya saya harus latihan,” ceritanya Ikhsan yang sejak kecil rajin nonton pertandingan Taufik Hidayat. Hingga kini pukulan backhand yang menjadi ciri khas Taufik menjadi pukulan favoritnya.
Baca Juga: Hadapi Campbell, Daud Yordan Incar Kemenangan KO?
Foto: Pebulutangkis muda tunggal putra Indonesia binaan klub PB Djarum, Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay. [Humas PBSI]
Berawal dari gelar pertamanya di kejuaraan Deyana Lomban 2008 lalu, Ikhsan yang kini telah bergabung ke pelatnas siap untuk mengejar mimpinya menjadi pemain tunggal putra nomor satu dunia.
Bukan cuma Ikhsan, pebulutangkis tunggal putri Alya Rahma Mulyani serta ganda putri Febby Valencia Dwijayanti/Lisa Ayu Kusumawati yang menjadi kampiun di Kejurnas 2017 kelas taruna pun dihadiahi bonus masing-masing sebesar Rp15 juta dan Rp20 juta.
PB Djarum juga memberi apresiasi para juara kelas remaja-taruna yang meraih gelar sepanjang 2017.
Baca Juga: Zarco: Masa Depan Saya Tidak Tergantung Keputusan Rossi