Mantan Juara Dunia Ini Sarankan Suzuki Depak Iannone

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Selasa, 09 Januari 2018 | 10:21 WIB
Mantan Juara Dunia Ini Sarankan Suzuki Depak Iannone
Pebalap MotoGP dari tim Suzuki, Andrea Iannone. [AFP/Toshifumi Kitamura]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Buruknya performa Andrea Iannone bersama Suzuki di kompetisi MotoGP 2017, benar-benar membuat legenda balap Suzuki, Kevin Schwantz, gusar.

Schwantz pun meminta pabrikan asal Jepang itu untuk memulai prioritas pencarian pebalap baru pengganti Iannone untuk MotoGP musim 2019.

Setelah empat tahun membela Ducati, Iannone hijrah ke Suzuki pada 2017. The Maniac, julukan Iannone, dikontrak dua tahun oleh Suzuki.

Dia datang untuk menggantikan Maverick Vinales yang memutuskan bertandem dengan Valentino Rossi di Yamaha.

Baca Juga: Jumat Besok, Kaum Hawa Arab Saudi akan Catat Sejarah Baru

Namun, Iannone gagal mewujudkan ekspektasi di musim perdananya bersama Suzuki. Dia mengalami kesulitan dengan performa motor Suzuki GSX-RR, dan dikritik kurang bekerja keras.

Spekulasi yang muncul, Iannone akan digantikan juara World Superbike tiga musim terakhir, Jonathan Rea.

Performa Iannone memang sempat membaik pada tiga dari lima seri terakhir MotoGP 2017. Namun, itu dinilai Schwantz belum cukup membuktikan Iannone layak diandalkan.

Juara dunia kelas 500cc tahun 1993 bersama Suzuki ini pun menyarankan Suzuki mendepak Iannone pada balapan MotoGP 2019.

Pebalap Suzuki MotoGP, Andrea Iannone. [AFP/Tiziana Fabi]

Baca Juga: Viral! Video Pernikahan Sejenis Gegerkan Masyarakat Arab Saudi

Foto: Pebalap Suzuki MotoGP, Andrea Iannone. [AFP/Tiziana Fabi]

"Sebagai pebalap utama dalam tim, Anda harus memberikan 100 persen setiap saat," kata Schwantz, dikutip dari Autosport, Selasa (9/1/2018).

"Dengan pengalaman yang dimiliki Iannone, yang telah memenangkan balapan bersama Ducati, dia harus menjadi pebalap pabrikan yang baik, khususnya di musim pertama."

"Mungkin tahun ini (Alex) Rins bisa memberikan sedikit masukan buat Suzuki, karena dia telah memiliki pengalaman. Tapi, tahun lalu semuanya ada di pundak Iannone dan dia sama sekali tidak memainkan peran utama itu," lanjut Schwantz.

"Suzuki masih akan bersama dia (Iannone) dan Rins lagi tahun ini, tapi saya pikir Suzuki harus benar-benar mencari pebalap lain (untuk tahun 2019)," tambahnya.

Kevin Schwantz (kedua dari kiri) menjadi juara dunia kelas 500cc tahun 1993 bersama Suzuki. [Instagram@kschwantz34]

Foto: Kevin Schwantz (kedua dari kiri) menjadi juara dunia kelas 500cc tahun 1993 bersama Suzuki. [Instagram@kschwantz34]

Schwantz juga kesal dengan kegagalan Iannone dalam memanfaatkan lambat panasnya para pebalap Honda di awal musim 2017, dan anjloknya performa pebalap Yamaha dari persaingan di paruh kedua musim.

"Hal ini sangat membuat frustasi. Yamaha mulai hebat di awal musim, kemudian mengalami banyak masalah (di paruh kedua musim)," ujarnya.

"Honda tidak begitu hebat saat awal musim dan pebalap Suzuki seharusnya memanfaatkan itu, saat para pebalap lain kesulitan," tutur dia.

Tidak hanya itu, Schwantz juga berang dengan hasil yang diperoleh Iannone saat balapan di Barcelona, 11 Juni 2017, dimana hanya finis satu tingkat di atas pebalap pengganti Sylvain Guintoli yang finis di urutan ke-17.

"Di Barcelona Iannone sempat disalip Guintoli, yang merupakan pebalap pengganti. Dia memang bisa kembali melewati Guintoli, lalu melesat, tapi kemudian melambat lagi," ujarnya, kecewa.

"Kinerja seperti itu sama sekali tidak bisa diterima. Sebuah usaha harus selalu 110 persen diberikan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI