Ini Kata PBSI soal Dipanggilnya Lagi Hendra Setiawan ke Pelatnas

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Kamis, 28 Desember 2017 | 13:32 WIB
Ini Kata PBSI soal Dipanggilnya Lagi Hendra Setiawan ke Pelatnas
Pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) memutuskan kembali memanggil Hendra Setiawan ke pelatnas. Hendra jadi satu dari 104 atlet yang masuk dalam skuat pelatnas PBSI 2018.

Pemanggilan Hendra tidak lepas dari ambisi PBSI untuk mengamankan peluang menjuarai Piala Thomas 2018 yang bakal dilangsungkan Mei mendatang di Bangkok, Thailand.

Sebelumnya, pada awal tahun 2017, Hendra memutuskan keluar dari pelatnas dan memilih jadi pemain profesional, berpasangan dengan Tan Boon Heong (Malaysia).

Hendra rencananya kembali diduetkan dengan Mohammad Ahsan. Pasangan ini pernah menjadi ganda putra yang ditakuti di dunia.

"Mengenai bergabungnya Hendra memang awalnya untuk program jangka pendek di Piala Thomas. Di pertandingan beregu, dibutuhkan pemain yang mentalnya sudah teruji," ujar Kepala Pelatih Ganda Putra PBSI, Herry Iman Pierngadi, dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Kamis (28/12/2017).

"Waktu diskusi dengan tim ganda putra pun jawaban anak-anak adalah memanggil Hendra kembali. Toh selama di luar pelatnas pun Hendra masih eksis di pertandingan," lanjutnya.

"Ganda putra pertama sudah mantap (Kevin/Marcus). Tetapi ganda kedua masih kurang. (Mohammad) Ahsan/Rian (Agung Saputro) dibilang jelek juga tidak, mereka dapat medali perak di kejuaraan dunia tahun ini, tetapi hasilnya memang tidak bisa maksimal," ungkap Herry.

Kembali dipasangkannya Ahsan dengan Hendra, otomatis membuat Rian harus dipasangkan dengan pemain lain.

Menurut Herry, Rian paling cocok berpasangan dengan Angga Pratama. Apalagi performa Angga yang selama ini berpasangan dengan Ricky Karanda Suwardi, juga kian menurun.

Sementara, Ricky rencananya bakal banting stir ke ganda campuran, berpasangan dengan Debby Susanto.

"Angga/Ricky sudah sulit berkembang. Mungkin teknik sudah mumpuni, tapi ada hal di luar teknik yang menjadi masalah, mereka sudah tidak saling percaya, chemistry-nya juga nggak dapet," jelas Herry.

"Angga berpasangan dengan Rian lagi, mereka memang paling cocok satu sama lain. Saya akan kasih kesempatan dalam setahun ini, kalau bisa panjang ya bagus, kalau nggak bisa ya mau dipasangkan sama siapa lagi?" tambahnya.

Sementara itu, Herry pun menuturkan tak bakal menceraikan pasangan muda Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, meski penampilan mereka setahun belakangan tak terlalu menggembirakan.

"Memang sengaja mau saya tempa dulu, mereka pemain muda, baru main di level super series ini setahun belakangan. Mereka masih butuh waktu untuk lebih matang. Kalau dilihat dulu Kevin/Marcus butuh kurang lebih dua tahun untuk mencapai posisi seperti sekarang," tutur Herry.

Herry menambahkan, dirinya dan tim pelatih ganda putra tak lantas puas dengan capaian yang diraih anak-anak didiknya sepanjang tahun 2017, khususnya Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus F Gideon.

Pasangan ganda putra rangking satu dunia tersebut bahkan disebut-sebut terlalu mendominasi di gelaran super series sepanjang tahun ini.

"Ya tidak apa-apa dibilang mendominasi. Toh sebelum mereka juga ada Lee (Yong Dae)/Yoo (Yong Sung) yang juara terus. Saat itu kan saya juga memperhatikan, sebagai pelatih tentu merasa tertantang bagaimana bisa menghentikan mereka. Bagaimana bisa menciptakan pasangan-pasangan ganda putra yang bagus, siapa pun orangnya," pungkas Herry.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI