Wamenag Dorong Pendidikan Kedokteran di PTKIN, FK UIN Walisongo Jadi Bukti Nyata

Chandra Iswinarno Suara.Com
Minggu, 13 April 2025 | 05:49 WIB
Wamenag Dorong Pendidikan Kedokteran di PTKIN, FK UIN Walisongo Jadi Bukti Nyata
Pertemuan antara Wamenag R Muhammad Syafii dan perwakilan dari Kemendikbud Saintek Jakarta, 31 Desember 2024. [Dok. Kemenag]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

FK UIN Walisongo memiliki distingsi dalam arah ke regenerative medicine dan penjaminan kesehatan. Mahasiswa akan diajarkan tentang stem cell atau sel punca serta menjadi case mix manager yang menjembatani antara dokter klinis dan BPJS sesuai dengan ketentuan BPJS.

"Dokter lulusan UIN Walisongo adalah dokter yang unggul, humanis dan beradab," ungkap Sugeng.

Sebanyak 41 dokter siap bergabung menjadi tenaga pengajar di Fakultas Kedokteran UIN Walisongo.

Bergabungnya para dokter ini menunjukkan komitmen UIN Walisongo dalam membuka Fakultas Kedokteran dan tahapan selanjutnya dalam upaya percepatan pembukaan fakultas.

Ilustrasi Kampus UIN Walisongo Semarang, Jawa Tengah. [walisongo.ac.id]
Ilustrasi Kampus UIN Walisongo Semarang, Jawa Tengah. [walisongo.ac.id]

Dalam persiapan pendirian FK, UIN Walisongo telah menjalin kerja sama dengan berbagai rumah sakit sebagai mitra pendidikan. RSUD dr Gondo Suwarno Kabupaten Semarang akan menjadi Rumah Sakit Pendidikan Utama Fakultas Kedokteran.

Rumah Sakit Nasional Diponegoro dan RSJD DR. Amino Godohutomo sebagai Rumah Sakit Pendidikan Afiliasi, sementara RSUD dr. Adhyatama, MPH Tugurejo menjadi Rumah Sakit Pendidikan Satelit.

UIN Walisongo juga menggandeng Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai perguruan tinggi pembina. Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat pendirian Fakultas Kedokteran di UIN Walisongo dengan dukungan pengalaman dan prestasi dari UIN Syarif Hidayatullah.

Romo Syafii menambahkan, kolaborasi lintas kementerian seperti ini adalah bentuk nyata komitmen terhadap penguatan pendidikan Islam yang inklusif dan berorientasi pada masa depan.

"InsyaAllah ini menjadi bagian dari ikhtiar menuju Indonesia Emas 2045, di mana umat Islam siap berkontribusi aktif dalam berbagai bidang keilmuan, termasuk kesehatan," katanya.

Baca Juga: Tinjau CKG di Pasar Minggu, Wamenag Minta Penyuluh Agama Ikut Sosialisasikan Cek Kesehatan Gratis

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI