Makna Surah Yusuf Ayat 47 yang Disarankan Dibaca oleh Presiden Prabowo

Muhammad Yunus Suara.Com
Rabu, 09 April 2025 | 19:30 WIB
Makna Surah Yusuf Ayat 47 yang Disarankan Dibaca oleh Presiden Prabowo
Kolase Presiden Prabowo Subianto dan Direktur Strategi Investasi PT Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat [Suara.com/Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Prabowo menghadiri acara sarasehan ekonomi bertajuk "Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Gelombang Tarif Perdagangan".

Acara dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari ekonom, perwakilan investor, hingga pemimpin redaksi media di Jakarta, Selasa 8 April 2025.

Saat membahas kondisi ekonomi Indonesia saat ini, seorang peserta, Direktur Strategi Investasi PT Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat, berbicara dan menyampaikan pandangannya tentang kondisi ekonomi saat ini.

Menariknya, Budi Hikmat menyarankan Presiden Prabowo membaca surah Yusuf ayat 47 jika sempat bangun salat Tahajud.

Lantas apa isi dan makna surah Yusuf dalam Al Qur'an? Sehingga investor menyarankan agar presiden Prabowo membacanya.

Surah Yusuf adalah surah ke-12 dalam Al-Qur'an, terdiri dari 111 ayat, dan termasuk dalam kelompok surah Makkiyah. Yaitu surah yang diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.

Surah ini dinamai "Yusuf" karena isinya hampir seluruhnya menceritakan kisah hidup Nabi Yusuf AS. Mulai dari masa kecilnya, saat dibuang oleh saudara-saudaranya, dijual sebagai budak, godaan dari istri pejabat Mesir (Zulaikha).

Hingga akhirnya ia menjadi orang penting di Mesir dan bertemu kembali dengan keluarganya.

Ciri Khas Surah Yusuf

Baca Juga: Pertemuan Prabowo Megawati Jadi Kode Keras PDIP Merapat ke Pemerintah?

- Kisah yang utuh: Ini satu-satunya kisah nabi dalam Al-Qur'an yang diceritakan secara lengkap dan berurutan dalam satu surah.

- Penuh hikmah: Surah ini mengandung banyak pelajaran hidup tentang kesabaran, keikhlasan, pemaafan, dan takdir Allah yang penuh kejutan.

- Diturunkan sebagai penghibur: Surah ini diturunkan di masa Nabi Muhammad sedang menghadapi ujian berat (antara lain setelah wafatnya Khadijah dan Abu Thalib), sebagai bentuk hiburan dan penguatan hati.

Pelajaran Penting dari Surah Yusuf

- Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya, meskipun terlihat dalam posisi paling sulit.

- Kesabaran adalah kunci keberhasilan, seperti yang dicontohkan oleh Nabi Yusuf dalam menghadapi pengkhianatan, fitnah, dan penjara.

- Memaafkan adalah kekuatan, terlihat ketika Yusuf memaafkan saudara-saudaranya yang dulu membuangnya.

- Takdir Allah selalu indah pada waktunya —apa yang awalnya tampak sebagai musibah, ternyata jalan menuju kemuliaan.

Makna Surah Yusuf ayat 47

Dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo, investor membacakan surah Yusuf ayat 47 yang berbunyi:

قَالَ تَزۡرَعُوۡنَ سَبۡعَ سِنِيۡنَ دَاَبًا​ۚ فَمَا حَصَدْتُّمۡ فَذَرُوۡهُ فِىۡ سُنۡۢبُلِهٖۤ اِلَّا قَلِيۡلًا مِّمَّا تَاۡكُلُوۡنَ

Artinya;

Dia (Yusuf) berkata, "Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut) sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan ditangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan.

Surah Yusuf ayat 47-49 menceritakan Nabi Yusuf menasihati raja untuk menyimpan hasil panen gandum selama tujuh tahun itu pada bulir-bulirnya supaya awet dan tidak cepat rusak, kecuali sebagian kecil saja untuk dimakan.

Beliau juga menganjurkan untuk berhemat dan tidak berlebihan dalam konsumsi agar dapat digunakan pada masa paceklik tujuh tahun berikutnya.

Tahun paceklik ini digambarkan melalui mimpi sapi kurus yang memakan sapi gemuk. Karena persediaan pada tahun subur akan dihabiskan pada masa paceklik sebagai tujuh bulir yang kering.

Sebagaimana yang dinyatakan Sayyid Qutb dalam tafsirnya. Seakan-akan tahun-tahun ini sendirilah, kata Qutb, yang menghabiskan segala simpanan yang dipersiapkan untuk menghadapi tahun-tahun sulit dan kelaparan ini.

Quraish Shihab menafsirkan surah Yusuf ayat 47-49 di atas yaitu ketika sang raja bermimpi pada ayat sebelumnya dan bertanya kepada Nabi Yusuf as ta’bir mimpinya (QS. Yūsuf [12]: 46).

Kemudian dijawab oleh Nabi Yusuf as. agar mereka menanam gandum selama tujuh tahun seperti biasanya dengan baik dan sungguh-sungguh.

Karena tujuh tahun yang akan datang akan terjadi kekurangan bahan makanan dan kekeringan yang panjang, dan setelah itu keadaan kembali normal.

Maka cara untuk menanggulangi masalah ketika terjadi kekeringan dan masa yang sangat sulit tersebut dengan menyimpan hasil dari menanam dengan sungguh-sungguh tersebut selama tujuh tahun.

Banyak Negara Cemas

Presiden RI Prabowo Subianto menilai pengenaan tarif resiprokal yang dikeluarkan Amerika Serikat (AS) telah menimbulkan ketidakpastian di dunia dan banyak negara cemas atas kondisi perekonomian dunia.

"Apa yang terjadi sekarang, goncangan dunia akibat negara ekonominya terkuat membuat kebijakan-kebijakan yang memberikan peningkatan tarif yang begitu tinggi kepada banyak negara. Ini bisa dikatakan menimbulkan ketidakpastian dunia. Banyak negara yang cemas," kata Prabowo pada acara Sarasehan Ekonomi bersama Presiden Republik Indonesia di Jakarta.

Prabowo pun menanggapi kebijakan yang dikeluarkan Presiden AS Donald Trump itu dengan tetap tenang.

Presiden pun mengingatkan bahwa perekonomian di Indonesia harus bisa berdiri sendiri, seperti yang diperjuangkan para pendiri bangsa.

"Sebenarnya pendiri-pendiri bangsa kita sejak dulu, termasuk saya sejak dulu saya sudah ingatkan mari kita bangun ekonomi kita dengan sasaran berdiri di atas kaki kita sendiri," kata Prabowo.

Sebelumnya, pada Rabu (2/4), Presiden AS Donald Trump mengumumkan kenaikan tarif sedikitnya 10 persen ke banyak negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, terhadap barang-barang yang masuk ke negara tersebut.

Indonesia berada di urutan ke delapan di daftar negara-negara yang terkena kenaikan tarif AS, dengan besaran 32 persen.

Trump mengatakan bahwa tarif timbal balik itu bertujuan untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja di dalam negeri.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag), Indonesia surplus perdagangan dengan AS sebesar 14,34 miliar dollar AS pada 2024. Sementara itu, AS sendiri memang mencatat defisit perdagangan dengan Indonesia sebesar 17,9 miliar dollar AS pada 2024.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI