Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya (al-Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan.” [QS. ad-Dukhan (44): 3]
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ . [سورة البقرة (2): 185]
Artinya: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia serta penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” [QS. al-Baqarah (2): 185]
إِنْ كُنْتُمْ ءَامَنْتُمْ بِاللهِ وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ وَاللهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ . [سورة الأنفال (8): 41]
Artinya: “Jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” [QS. al-Anfal (8): 41]
Dari ayat-ayat tersebut, dapat disimpulkan bahwa al-Qur’an diturunkan pada Lailatul Qad. Sementara itu, dalam surat al-Baqarah dijelaskan bahwa al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadan.
Adapun dalam surat al-Anfal, disebutkan bahwa turunnya al-Qur’an bertepatan dengan peristiwa perang Badar, yang dikenal sebagai Yaum al-Furqan.
Namun, tidak ada satu pun ayat yang menyebutkan tanggal pasti terjadinya Lailatul Qadr. Dalam surat al-Qadr ayat kedua, Allah hanya mengungkapkan keistimewaan malam ini dengan bentuk pertanyaan:
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ . [سورة القدر (97): 2]
Baca Juga: Menjemput Lailatul Qadar, Ini yang Dilakukan Perempuan Saat haid atau Nifas
Artinya: “Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?” [QS. al-Qadr (97): 2]