Doa Malam Lailatul Qadar yang Diajarkan Rasulullah

Muhammad Yunus Suara.Com
Minggu, 23 Maret 2025 | 11:06 WIB
Doa Malam Lailatul Qadar yang Diajarkan Rasulullah
Ilustrasi ChatGPT malam Lailatul Qadar dengan suasana tenang dan penuh keberkahan [Suara.com/Muhammad Yunus]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - 10 malam terakhir Ramadan merupakan waktu yang istimewa karena di dalamnya terdapat Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Ada beberapa alasan mengapa dianjurkan memperbanyak doa pada waktu ini:

1. Lailatul Qadar: Malam Penuh Keberkahan

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Qadr ayat 3:

"Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan."

Artinya, ibadah di malam ini lebih bernilai daripada ibadah selama 83 tahun lebih.

Karena tidak diketahui secara pasti kapan malam itu terjadi, umat Islam dianjurkan memperbanyak doa dan ibadah di seluruh 10 malam terakhir.

2. Rasulullah SAW Memperbanyak Ibadah

Diriwayatkan dalam HR. Bukhari dan Muslim, bahwa di 10 malam terakhir Ramadan, Rasulullah SAW lebih giat dalam beribadah dibanding malam-malam lainnya.

Ini mencakup doa, dzikir, shalat malam, dan i'tikaf.

3. Doa Dikabulkan di Malam-Malam Mustajab

Baca Juga: Keutamaan dan Amalan 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Malam-malam terakhir Ramadan termasuk waktu mustajab untuk berdoa

4. Ampunan Dosa dan Kesempatan Meraih Rahmat Allah

Dalam HR. Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang beribadah pada Lailatul Qadar dengan iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."

Maka, memperbanyak doa pada 10 malam terakhir Ramadan adalah kesempatan untuk memohon ampunan dosa, rahmat, dan keberkahan hidup.

10 malam terakhir Ramadan adalah waktu terbaik untuk meningkatkan ibadah dan doa, karena berpotensi bertemu Lailatul Qadar. Rasulullah SAW mencontohkan untuk memperbanyak ibadah. Doa lebih mudah dikabulkan. Peluang besar mendapatkan ampunan dari Allah.

Maka, jangan sia-siakan kesempatan ini untuk berdoa, memperbanyak istighfar, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Membaca doa pada saat Lailatul Qadar adalah anjuran Nabi Muhammad.

Sebagaimana dalam hadits riwayat At-Tirmidzi dan hadits riwayat lima imam hadits, kecuali Imam Abu Dawud, yang menerangkan doa saat menjumpai Lailatul Qadar.

Doa ini diungkapkan Rasulullah saat Siti Aisyah bertanya tentang amalan yang bisa dilakukan saat mendapati Lailatul Qadar.

Di dalam artikel NU Online berjudul Doa Malam Lailatul Qadar yang ditulis oleh Ustadz Alhafiz Kurniawan dikemukakan, bahwa terdapat dua redaksi yang tak jauh berbeda mengenai doa Lailatul Qadar.

Keduanya bisa diamalkan karena berdasarkan hadits yang kuat.

"Dua redaksi doa malam Lailatul Qadar yang kami temukan dari dua riwayat hadits dari Sayyidah Aisyah ra. Dua redaksi ini diamalkan masyarakat di masjid-masjid di Indonesia," tulis Ustadz Alhafiz Kurniawan dikutip dari NU Online

Berikut 2 doa Lailatul Qadar dengan tulisan arab, latin, serta terjemahannya:

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي 1. Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah)

Artinya, “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”

"Redaksi doa yang pertama ini berdasarkan hadits Nabi yang diriwayatkan Imam At-Tirmidzi," jelas Wakil Sekretaris LBM PBNU ini.

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي 2. Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah).

Artinya, “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”

Ustadz Alhafiz menyampaikan bahwa redaksi doa Lailatul Qadar yang kedua ini diambil berdasarkan hadits riwayat lima imam hadits kecuali Imam Abu Dawud.

Cara mengamalkan doa Lailatul Qadar Doa Lailatul Qadar dapat dibaca sepanjang bulan Ramadhan atau secara khusus dilakukan secara istiqamah pada 10 hari terakhir Ramadhan.

Karena mayoritas ulama Mazhab Syafi’i meyakini Lailatul Qadar jatuh pada rentang waktu itu.

"Hal ini berdasarkan isyarat hadits yang meriwayatkan Rasulullah meningkatkan ibadahnya pada 10 malam tersebut. Pada kesempatan itu, kita dianjurkan untuk memperbanyak doa Lailatul Qadar," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI