Itikaf di Era Digital: Antara Ibadah dan Godaan Duniawi saat Ramadan

Jum'at, 21 Maret 2025 | 14:42 WIB
Itikaf di Era Digital: Antara Ibadah dan Godaan Duniawi saat Ramadan
Ilustrasi Itikaf di Era Digital dari membaca Al Quran hingga menggunakan ponsel. [ChatGPT]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Mengajak Anak Iktikaf, Haruskah Dibatasi?

Beberapa orang tua membawa anak-anak mereka beriktikaf di masjid agar terbiasa dengan suasana ibadah.

Namun, tak jarang anak-anak justru bermain game atau bercanda, sehingga mengganggu jamaah lain. Qaem menyambut baik niat mendidik anak beribadah sejak dini, tetapi ia menekankan pentingnya bimbingan orang tua.

"Bawa anak ke masjid untuk iktikaf boleh, bahkan dianjurkan sebagai tarbiah. Tapi, pastikan mereka tidak mengganggu jamaah lain.

Kalau anak rewel atau malah main game, lebih baik sesuaikan durasinya, misalnya dua-tiga jam saja untuk membiasakan mereka," sarannya.

Fokus pada Esensi Iktikaf

Qaem menutup penjelasannya dengan menegaskan bahwa iktikaf idealnya dilakukan di masjid sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Fokus utama adalah meningkatkan ketakwaan dan menjauhkan diri dari distraksi duniawi.

“Iktikaf bukan sekadar duduk di masjid, tapi soal meninggalkan kesibukan duniawi dan memaksimalkan ibadah. Pilihan terbaik adalah ke masjid, fokus ibadah, dan meninggalkan hal-hal yang tidak mendesak. Itulah yang dicontohkan Nabi,” pungkasnya.

Baca Juga: Santuni Anak Yatim, Ketua KWP: Kami Ingin Berkontribusi Nyata

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI