Itikaf di Era Digital: Antara Ibadah dan Godaan Duniawi saat Ramadan

Jum'at, 21 Maret 2025 | 14:42 WIB
Itikaf di Era Digital: Antara Ibadah dan Godaan Duniawi saat Ramadan
Ilustrasi Itikaf di Era Digital dari membaca Al Quran hingga menggunakan ponsel. [ChatGPT]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Iktikaf bertujuan untuk tazkiyatun nafs (pembersihan jiwa). Kalau justru sibuk dengan hal duniawi, maka manfaatnya bisa berkurang," tambahnya.

Haruskah Lampu Dimatikan agar Lebih Khusyuk?

Dalam sesi tanya jawab, seorang audiens menanyakan apakah lampu masjid perlu dimatikan agar jamaah lebih khusyuk. Qaem menjawab bahwa tidak ada dalil yang mengharuskan suasana gelap atau redup saat beriktikaf.

"Kekhusyukan itu soal hati, bukan tergantung remang-remang atau terang. Yang penting suasana masjid mendukung ibadah, baik untuk yang ingin zikir maupun membaca Al-Qur’an," ujarnya.

Beberapa masjid bahkan menyediakan ruang terpisah dengan pencahayaan berbeda untuk mengakomodasi kebutuhan jamaah, seperti yang dilakukan Masjid Jamasbah.

Pendekatan fleksibel seperti ini dinilai baik selama tidak mengganggu ketertiban dan kenyamanan bersama.

Iktikaf Sambil Belanja Online, Bolehkah?

Fenomena lain yang menjadi perbincangan adalah kebiasaan berbelanja online saat beriktikaf. Beberapa jamaah memanfaatkan diskon besar dari platform e-commerce seperti Shopee atau Tokopedia di tengah iktikaf mereka.

Menanggapi hal ini, Qaem menekankan bahwa iktikaf mengajarkan umat Islam untuk melepaskan diri dari kesibukan duniawi.

Baca Juga: Santuni Anak Yatim, Ketua KWP: Kami Ingin Berkontribusi Nyata

“Kalau buka Shopee untuk cari diskon, itu jelas mengalihkan fokus dari ibadah. Iktikaf itu momen mengendalikan diri, bukan malah terjebak pada hal-hal materi,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI