Kemenag akan Pantau Hilal Awal Syawal 1446 H di 33 Titik, Kecuali Bali

Chandra Iswinarno Suara.Com
Kamis, 20 Maret 2025 | 01:22 WIB
Kemenag akan Pantau Hilal Awal Syawal 1446 H di 33 Titik, Kecuali Bali
Rapat persiapan sidang isbat awal Syawal 1446 Hijriah. [Dok. Kemenag]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Rukyat sejalan dengan sunnah Nabi yang telah dilakukan sejak dulu untuk menentukan awal dan akhir puasa,” jelas Abu Rokhmad.

Ia menambahkan, sunnah ini diperkuat oleh Fatwa MUI yang menegaskan pentingnya metode hisab dan rukyat dalam penentuan awal bulan Hijriah.

Kedua, dimensi pengetahuan. Rukyat berfungsi sebagai konfirmasi atas data hisab dan astronomi.

Petugas melakukan pemantauan hilal 1 Ramadan 1446 H di Kanwil Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (28/2/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Petugas melakukan pemantauan hilal 1 Ramadan 1446 H di Kanwil Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (28/2/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Apa yang telah dihitung secara astronomi, kita konfirmasi di lapangan melalui rukyat," ujarnya.

Untuk memastikan akurasi, Kemenag akan menggunakan alat-alat canggih dalam proses pengamatan hilal.

Rukyatul Hilal di 33 Titik, Kecuali Bali

Proses rukyatul hilal rencananya akan dilakukan di 33 titik pengamatan di seluruh Indonesia.

"Ada satu titik rukyatul hilal di setiap provinsi, kecuali Bali. Di Bali, kami menghormati suasana Nyepi sehingga tidak menggelar rukyat di sana," jelas Abu Rokhmad.

Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H pada pukul 16.30 WIB.

Baca Juga: Kemenag: Sidang Isbat Penetapan Idul Fitri Digelar 29 Maret

Seminar ini akan dihadiri oleh perwakilan duta besar negara sahabat, ahli falak, ormas Islam, serta instansi terkait seperti LAPAN, BMKG, BRIN, dan Planetarium Bosscha.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI