Suara.com - Lailatul Qadar, malam yang lebih dari seribu bulan, adalah puncak kerinduan setiap Muslim di bulan Ramadan. Malam istimewa ini, yang diabadikan dalam Al-Qur'an, menjadi saksi bisu turunnya wahyu suci yang membimbing umat manusia.
Di antara malam-malam Ramadan yang penuh berkah, Lailatul Qadar bersinar paling terang. Malam yang keagungannya melampaui seribu bulan ini bukan sekadar mitos, melainkan fakta yang tertulis jelas dalam Al-Qur'an.
Lailatul Qadar, malam diturunkannya Al-Qur'an, menjadi penanda kasih sayang Allah kepada umat manusia. Permata malam di bulan Ramadan, adalah dambaan setiap Muslim.
Keistimewaan malam mulia ini pun dapat kita temukan dalam hadits Bukhari, di mana Aisyah Radhiyallahuanha meriwayatkan anjuran Rasulullah untuk berburu Lailatul Qadar di malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir Ramadan.
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِفِي الْوِتْرِمِنَ الْعَشْرِالْأَوَاخِرِمِنْ رَمَضَانَ
"Carilah Lailatul Qadar itu pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadan” (HR. Al-Bukhari dari Aisyah Radhiyallahuanha)
Lailatul Qadar, malam yang penuh misteri dan keutamaan, selalu dinanti dengan penuh harap. Menurut hadits, malam istimewa ini menyelinap di antara sepuluh malam terakhir Ramadan, menantang kita untuk menemukannya.
Di malam-malam penuh berkah ini, berbagai amalan mulia dapat kita lakukan, mulai dari khusyuknya salat tahajud, lantunan indah ayat suci Al-Qur'an, dzikir yang menenangkan hati, hingga berbagi rezeki lewat zakat, infak dan sedekah.
Demi meraih kemuliaan Lailatul Qadar, umat muslim dianjurkan untuk meningkatkan ibadah, terutama di malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir Ramadan.
Baca Juga: Kisah Inspiratif! Ibrahim bin Adham dan Rahasia Malam Lailatul Qadar
Keutamaan Malam Lailatul Qadar