Menggapai Ilmu dan Keterampilan
Hidup bukanlah kisah yang lurus tanpa tantangan. Soni sempat kesulitan untuk mengenyam pendidikan formal.
Hingga akhirnya, pada akhir tahun 2002, perangkat desa memberinya kesempatan untuk belajar di Malang.
Di sanalah ia pertama kali mengenal huruf braille. Hari-hari awalnya berat, namun Soni tak gentar.
Ia belajar dengan penuh semangat, meresapi setiap huruf yang disentuhnya.
Selain belajar membaca, ia juga diajari keterampilan memijat. Keterampilan itu kelak menjadi mata pencahariannya.
Tak hanya berhenti di situ, keahliannya membawanya hingga ke Jakarta sebagai salah satu lulusan terbaik.
Dari Jakarta, ia bekerja berpindah-pindah ke berbagai kota seperti Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya, sebelum akhirnya kembali ke Malang dan membuka praktik pijat refleksi sendiri.
Meski mengandalkan jasa pijat sebagai sumber penghasilan, Soni tak pernah memasang tarif tinggi.
Baca Juga: Gratis! Tur Sejarah Kota Tua Jakarta Spesial Ramadan: Ada Rute Pecinan & Kampung Arab
“Seikhlasnya,” katanya.