Suara.com - Kenapa ahli kubur menangis saat Lebaran tiba? Pertanyaan ini kerap muncul menjelang hari raya Idul Fitri.
Ahli kubur merujuk pada orang yang telah meninggal dunia dan berada di dalam kuburnya.
Dalam konteks Islam, ahli kubur memiliki makna yang lebih dalam, terkait dengan kepercayaan akan kehidupan setelah mati dan interaksi antara yang hidup dan yang telah meninggal.
Lantas apakah memang benar ahli kubur menangis saat Lebaran tiba? Berikut penjelasannya.
Kepercayaan bahwa ahli kubur menangis saat Lebaran merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat, meskipun tidak didukung oleh dalil atau nas yang jelas.
Justru, terdapat pandangan yang lebih menekankan pada kebahagiaan orang yang telah meninggal, terutama jika semasa hidupnya beramal saleh.
Menurut beberapa sumber, ahli kubur yang sedang dalam siksaan di neraka akan mendapatkan kerehatan selama bulan Ramadan.
![Ilustrasi - Kenapa Ahli Kubur Menangis Saat Lebaran Tiba?. [YouTube Hidayah Ilahi Officia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/13/95417-kenapa-ahli-kubur-menangis-saat-lebaran-tiba.jpg)
Hal ini diyakini menyebabkan mereka menangis ketika umat Islam merayakan Idul Fitri.
Namun, banyak ulama berpendapat bahwa orang yang telah meninggal tidak dapat mendengar apa pun dari dunia ini, termasuk takbir yang dikumandangkan pada hari raya.
Ustaz Abu Humayd Sufri Mahmud menjelaskan bahwa Al-Quran menyatakan orang yang sudah meninggal tidak dapat mendengar suara di dunia, dan takbir adalah simbol kegembiraan dan syukur, bukan kesedihan.