"Haji 2025 kemungkinan menjadi haji terakhir yang dikelola Kemenag. Karenanya, haji tahun ini harus jadi legacy dengan memberikan layanan terbaik untuk jemaah haji Indonesia," ujarnya, mengutip pernyataan Menteri Agama Nasaruddin Umar saat peluncuran Asta Protas Kemenag Berdampak di Jakarta, Kamis (6/3/2025) lalu.
Sebagai bagian dari legacy, Kemenag juga fokus pada transparansi dan akuntabilitas.
Pendampingan dilakukan dalam berbagai aspek, termasuk negosiasi biaya penerbangan, pengadaan gelang, hingga asuransi untuk jemaah.
"Kami ingin memastikan setiap proses berjalan sesuai prosedur dan memberikan manfaat maksimal bagi jemaah," tambah Faisal.
![Plt Irjen Kemenag Faisal Ali Hasyim. [Dok Itjen Kemenag]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/13/40743-plt-irjen-kemenag-faisal-ali-hasyim.jpg)
Menjelang haji 2025, Kemenag telah menyiapkan sejumlah langkah strategis. Salah satunya adalah peningkatan kualitas layanan di asrama haji embarkasi.
"Kami akan memastikan fasilitas di asrama haji embarkasi memadai dan nyaman. Ini penting karena menjadi kesan pertama bagi jemaah sebelum berangkat ke Tanah Suci," kata Faisal.
Selain itu, Kemenag juga melakukan koordinasi intensif dengan Pemerintah Arab Saudi untuk memastikan kesiapan layanan di sana.
"Kami terus berkoordinasi dengan pihak Arab Saudi, terutama terkait akomodasi, transportasi, dan layanan kesehatan. Ini untuk memastikan jemaah mendapatkan pelayanan terbaik," jelasnya.
Meski telah melakukan berbagai persiapan, Faisal mengakui masih ada tantangan yang harus dihadapi.
Baca Juga: Menag Nasaruddin Umar Sebut Perkara Mudah Buat Indonesia Tambah Kuota Haji, Tapi Ini Tantangannya
Salah satunya adalah peningkatan jumlah jemaah haji setiap tahunnya.