Mengenai hal tersebut, jika puasa sunnah dan lupa membaca niatnya, maka boleh membaca niatnya pada waktu pagi hari. Namun jika puasa wajib di bulan Ramadhan, sangat dianjkurkan untuk baca niatnya pada malam hari atau sebelum terbit fajar.
Hal ini tercantum dalam hadis Rasulullah SAW seperti yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Tirmidzi, dan An-Nasa’I. Adapun bunyi hadisnya seperti berikut ini:
"Barang siapa yang tidak berniat sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya." (HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan An-Nasa’i)
Bacaan Niat Puasa Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhani hadzihis sanati lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'ala."
Menurut Kemanag RI, melafalkan niat puasa secara lisan hukumnya sunnah, sementara menetapkannya dalam hati hukumnya wajib. Dengan demikian, meski tidak diuucapkan secara lisan, tetap disyaratkan berniat dalam hati agar sah puasanya.
Demikian ulasan mengenai kapan kita membaca niat berpuasa Ramadhan lengkap dengan bacaan niatnya. Semoga artikel ini bermanfaat!
Baca Juga: 4 Ide Bagi-bagi Takjil Unik dan Segar, Indahnya Berbagi di Bulan Ramadhan
Kontributor : Ulil Azmi