Penentuan Awal Ramadan 2025: Jadianya Puasa Tanggal 1 atau 2 Maret?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 27 Februari 2025 | 15:34 WIB
Penentuan Awal Ramadan 2025: Jadianya Puasa Tanggal 1 atau 2 Maret?
Penentuan Awal Puasa Ramadan 2025, jadinya 1 atau 2 Maret? (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penentuan awal bulan Ramadan 1446 Hijriah menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh umat Muslim di Indonesia. Setiap tahunnya, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Sidang Isbat untuk menetapkan kapan puasa pertama akan dimulai. Lantas, puasa 2025 dimulai 1 atau 2 Maret?

Perbedaan metode yang digunakan oleh berbagai pihak kerap menyebabkan variasi dalam penentuan tanggal 1 Ramadan. Pada tahun 2025, terdapat dua kemungkinan awal puasa Ramadan, yaitu pada Sabtu, 1 Maret, atau Minggu, 2 Maret. Berikut penjelasan selengkapnya.

Metode Penentuan Awal Ramadan

Pemerintah menggunakan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pemantauan hilal) untuk menentukan awal bulan hijriah, sementara Muhammadiyah hanya berpatokan pada metode hisab hakiki wujudul hilal.

Baca Juga: Download Gratis! Ratusan Poster Ramadhan 2025 Desain Keren & Islami

Perbedaan metode ini berpotensi menyebabkan umat Muslim di Indonesia menjalankan ibadah puasa pada tanggal yang berbeda.

Keputusan resmi pemerintah baru akan diumumkan setelah Sidang Isbat yang dijadwalkan pada Jumat, 28 Februari 2025. Sidang ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan organisasi Islam, BMKG, serta para ahli astronomi. Hasil Sidang Isbat akan menentukan kapan umat Muslim di Indonesia memulai ibadah puasa secara resmi.

Menurut perhitungan hisab yang dilakukan oleh Kemenag RI, hilal pada Jumat, 28 Februari 2025, diperkirakan berada di ketinggian antara 3° 5,91' hingga 4° 40,96' dengan sudut elongasi antara 4° 47,03' hingga 6° 24,14'. Ijtimak diperkirakan terjadi pada pukul 07.44 WIB.

Secara astronomi, data ini hampir memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) yang menetapkan ketinggian hilal minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat untuk menentukan awal bulan Hijriah.

Namun, meskipun hisab menunjukkan kemungkinan hilal sudah terlihat, hasil akhirnya tetap menunggu proses rukyat yang dilakukan di 125 titik pantauan di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Ramadan 2025 Berapa Hijriah? Sambut Ramadan dengan Amalan Berikut!

Pemerintah akan bekerja sama dengan ahli falak dari Kantor Wilayah Kemenag, organisasi masyarakat Islam, serta instansi terkait untuk memastikan keberadaan hilal.

Oleh karena itu, berdasarkan analisis astronomi, terdapat dua kemungkinan awal puasa, yaitu pada Sabtu, 1 Maret 2025, atau Minggu, 2 Maret 2025. Keputusan resmi baru akan diumumkan setelah Sidang Isbat yang digelar pada Jumat, 28 Februari 2025.

Penentuan Awal Puasa 2025 Menurut Muhammadiyah

Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadan 1446 H lebih awal dibandingkan pemerintah. Berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal yang mereka gunakan, hilal diprediksi sudah berada di atas ufuk pada Jumat, 28 Februari 2025, sehingga awal puasa ditetapkan pada Sabtu, 1 Maret 2025.

Data hisab Muhammadiyah menunjukkan bahwa dari titik Yogyakarta, hilal berada pada ketinggian +4° 11' 08" dan ijtimak terjadi pada pukul 07.46 WIB.

Sementara itu, Nahdlatul Ulama (NU) yang umumnya mengikuti metode pemerintah cenderung menunggu hasil rukyat sebelum menetapkan awal bulan Ramadan. Jika hilal tidak dapat terlihat pada 28 Februari 2025, maka bulan Syaban akan digenapkan menjadi 30 hari, sehingga awal Ramadan jatuh pada 2 Maret 2025.

Dengan adanya perbedaan metode dan kriteria penentuan awal bulan Ramadan, potensi perbedaan dalam memulai puasa di Indonesia sangat besar. Diharapkan umat Islam di Indonesia dapat menyikapi perbedaan ini dengan bijak, dan keputusan resmi tetap menunggu pengumuman pemerintah melalui Sidang Isbat.

Oleh karena itu, seluruh masyarakat Muslim di Indonesia diimbau untuk menunggu hasil Sidang Isbat agar mendapatkan kepastian dalam memulai ibadah puasa Ramadan 1446 H.

Kontributor : Dini Sukmaningtyas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI