Suara.com - Awal Ramadan 1446 Hijriah atau 2025 Masehi diperkirakan bakal jatuh pada Sabtu 1 Maret 2025. Dua organisasi massa (Ormas) Islam, yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), kemungkinan besar bakal dimulai pada Waktu yang bersamaan.
Meski begitu, kedua ormas tersebut memiliki perbedaan metode dalam menentukan awal Ramadan 1446 Hijriah.
Namun, bagi pengikut Islam Aboge yang tersebar di sejumlah wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) penetapan awal puasa sudah paten menurut almanak atau penanggalan yang sudah digunakan sejak lama.
Biasanya, Penganut Islam Aboge akan memulai awal puasa dengan waktu yang berbeda dari ketentuan Muhammadiyah, NU dan bahkan pemerintah.
Sesepuh pengikut Aboge di Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Santibi mengemukakan berdasarkan penghitungan Kalender Jawa Aboge, atau perhitungan Jawa Alip Rebo Wage, puasa tahun ini akan dimulai pada Minggu Pon 2 Maret 2025.
Menurut Santibi, penghitungan tersebut berdasarkan pada tahun 2025 yang bertepatan dengan Tahun Jawa 'Je' atau 'Za'.
Dalam rumus penghitungan yang diyakini Penganut Jawa Aboge, yang diyakini secara turun menurun, awal tahun Je adalah Jesaing, yakni Je Selasa Pahing. Sehingga 1 Muharam tahun Je, jatuh pada hari pasaran Selasa Pahing atau 9 Juli 2024.

Santibi mengemukakan dalam menghitung awal puasa menggunakan rumusan Sanemro atau Puasa Enem Loro yang bermakna bulan Puasa dimulai pada hari keenam sesuai kalender biasa pada hari pasaran kedua.
"Rumusnya Sanemro, yaitu Puasa adalah hari ke-enam dari Selasa dan pasaran kedua dari Pahing. Maka awal puasa adalah Minggu Pon," katanya.
Baca Juga: Jadwal Libur Awal Puasa Ramadhan 2025 untuk Anak Sekolah dan Cuti Orang Kantoran
Kalender yang digunakan Pengikut Islam Aboge sendiri sebenarnya cukup unik, karena memiliki penghitungan yang berbeda. Mereka menghitung dalam satu periode dibagi menjadi delapan tahun atau sewindu.