Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menerima kunjungan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama (Dirjen PHU Kemenag), Prof. Hilman Latief, di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Hilman didampingi sejumlah pejabat Kemenag, antara lain Direktur Bina Umroh dan Haji, Ramadhan Harisman; Direktur Layanan Haji Luar Negeri, Muchlis Muhammad Hanafi; Direktur Bina Haji, Musta’in Ahmad; Sekretaris Dirjen PHU, M. Arfi Hatim; serta Staf Khusus Menteri Agama, Bunyamin Yafid. Sementara itu, Gus Yahya ditemani oleh Ketua PBNU, Isfah Abidal Aziz (Gus Alex), dan Ahmad Suadi.
Hilman menyatakan bahwa kunjungannya ke PBNU bertujuan untuk meminta dukungan sekaligus mendiskusikan berbagai isu strategis terkait penyelenggaraan ibadah haji, termasuk pelayanan bagi jemaah haji tahun 2025.
![Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menerima kunjungan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama (Dirjen PHU Kemenag), Prof. Hilman Latief, di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2025) [Kemenag].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/18/68991-gus-yahya-dan-hilman-latief.jpg)
Ia menjelaskan bahwa Dirjen PHU memiliki sejumlah inovasi yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas layanan agar jamaah haji Indonesia dapat merasakan pengalaman ibadah yang lebih aman dan nyaman. Karena itu, kata dia, koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk PBNU, menjadi hal yang sangat penting.
Baca Juga: Hari Kedua Sejak Dibuka, 28.120 Jamaah Haji Reguler Lunasi Biaya Perjalanan
“Kami mendapatkan berbagai masukan yang bersifat strategis bagi umat, termasuk saran agar Kemenag dapat menyesuaikan diri dengan perubahan signifikan yang terjadi di Arab Saudi dalam penyelenggaraan ibadah haji,” kata Hilman.
Lebih lanjut, Hilman menyampaikan bahwa Dirjen PHU telah menjalin kerja sama dengan tim Bahtsul Masail PBNU serta mengundang para ulama untuk berpartisipasi dalam Mudzakarah Perhajian.
Forum diskusi yang diinisiasi oleh Kemenag ini bertujuan untuk merumuskan kebijakan yang lebih baik dalam penyelenggaraan ibadah haji.
“Kami juga akan berdialog dengan ormas-ormas Islam lainnya guna mempererat hubungan antara Dirjen PHU dengan berbagai organisasi keagamaan," ujarnya.
"Dengan demikian, penyelenggaraan ibadah haji dapat menjadi kesadaran bersama, mengingat tidak semua orang memahami kompleksitas dinamikanya,” kata dia lagi.
Baca Juga: Dirjen Pendis Kena Efisiensi Rp11 Triliun, Kemenag Bilang Ini
![Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menerima kunjungan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama (Dirjen PHU Kemenag), Prof. Hilman Latief, di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2025) [Kemenag].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/18/79296-gus-yahya-dan-hilman-latief.jpg)
Senada dengan hal tersebut, Gus Alex menyampaikan bahwa dalam pertemuan ini, Dirjen PHU berkonsultasi mengenai sejumlah isu teknis dalam ibadah haji. Beberapa aspek yang dibahas meliputi penyembelihan hewan kurban dam, skema murur, skema tanazul, serta desain penyelenggaraan haji di masa mendatang.
“Dirjen PHU ingin membangun sinergi dengan PBNU dalam menyusun peta jalan agar berbagai aspek dalam ekosistem haji dan umroh dapat dirancang secara matang. Dengan begitu, layanan haji dan umroh di masa depan dapat semakin ditingkatkan, sekaligus memberikan perlindungan yang lebih baik bagi para jemaah,” katanya.