Suara.com - Nisfu Syaban sudah lewat. Bolehkah puasa sunnah dan qadha ramadhan setelah nisfu syaban? Mungkin masih ada sebagian orang yang belum tahu hukumnya. Nah untuk mengetahuinya, yuk simak berikut ini penjelasannya.
Diketahui bahwa Nisfu Syaban ini merupakan pertengahan bulan dalam kalender Hijriyah yang jatuh pada hari ke-15 bulan Syaban. Nisfu Syaban ini menandakan bahwa bulan Ramadhan akan tiba sekitar setenag bulan atau 15 hari lagi.
Karena Nisfu Syaban sudah berlalu dan bulan Ramadhan sebentar lagi akan tiba, lantas muncul pertanyaan, bolehkah puasa sunnah dan qadha ramadhan setelah nisfu syaban? Nah untuk selengkapnya, berikut ini penjelasannya.
Hukum melaksanakan puasa Setelah Nisfu Syaban
Mengenai hukum melaksanakan puasa setelah Nisfu Syaban itu tidak diperbolehkan sampai tiba datangnya bulan Ramadhan. Ini tercantum daam hadis Rasulullah SAW yang bunyi hadisnya sebagai berikut:
إِذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ فَلَا تَصُومُوا
Artinya: "Apabila telah memasuki pertengahan Syaban maka janganlah berpuasa sampai (datang) Ramadhan." (HR Tirmidzi, Abu Daud, dan Al-Baihaqi)
Namun ada juga para ulama dari Madzhab Imam Syafi’i yang memperbolehkan melaksanakan ibadah puasa setelah Nisfu Syaban. Namun ada syarat-syarat khusus yang mesti terpenuhi oleh mereka yang ingin berpuasa.
Jadi bagi orang yang tidak terbiasa menjalankan ibadah puasa, maka hukumnya tidak boleh melaksanakan ibadah puasa setelah Nisfu Syaban sampai tiba datangnya bulan Ramadhan. Ini tercantum dalam hadis Rasulullah SAW berikut ini.
لا تَقَدِّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمٍ يَوْمٍ وَلَا يَوْمَيْنِ ، إِلا رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْماً، فَلْيَصُمْهُ
Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Tidak Puasa? Ini Hukumnya Menurut 4 Madzhab
Artinya: "Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan satu atau dua hari (sebelum memasukinya), kecuali seorang yang terbiasa melakukan puasa maka teruskanlah puasanya." (HR. Muslim)