Bacaan Niat Mandi Wajib, Jangan Sampai Kelupaan Kalau Ingin Ibadah Diterima

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 17 Februari 2025 | 20:05 WIB
Bacaan Niat Mandi Wajib, Jangan Sampai Kelupaan Kalau Ingin Ibadah Diterima
Niat mandi wajib (pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mandi wajib atau mandi junub merupakan syarat utama bagi umat Muslim untuk kembali dalam keadaan suci setelah mengalami hadats besar. Kesucian ini penting agar ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur'an, thawaf, hingga itikaf di masjid dapat diterima.

Menurut laman resmi Kementerian Agama, terdapat enam kondisi yang mengharuskan seseorang untuk mandi wajib. Pertama, mandi wajib diperlukan setelah terjadinya hubungan suami istri, meskipun tidak terjadi ejakulasi. Hal ini penting agar ibadah dapat dilakukan dalam keadaan suci dan bersih. Kedua, jika seorang laki-laki mengalami mimpi basah atau ejakulasi, maka ia diwajibkan untuk mandi besar sebelum melaksanakan ibadah.

Ketiga, setelah masa haid selesai, perempuan diwajibkan mandi besar sebelum kembali menjalankan ibadah. Hal ini sering kali menjadi pengalaman baru bagi remaja putri yang baru pertama kali mengalaminya. Keempat, perempuan yang mengalami nifas setelah melahirkan wajib mandi setelah masa nifasnya selesai, yang biasanya berlangsung sekitar 40 hari.

Kelima, baik melahirkan secara normal maupun melalui operasi caesar, perempuan diwajibkan mandi untuk membersihkan diri sebelum melaksanakan ibadah. Terakhir, seseorang yang telah meninggal dunia wajib dimandikan oleh keluarga atau orang yang bertugas untuk memandikannya sebelum proses pemakaman.

Baca Juga: Tanggal 1 Syaban 2025 Hari Apa? Simak Keutamaan dan Amalan di Bulan Syaban

Rukun Mandi Wajib

Agar mandi wajib sah, terdapat dua rukun utama yang harus dipenuhi:

1. Niat

Niat merupakan syarat utama dalam mandi wajib. Berikut bacaan niat mandi junub:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Baca Juga: Bolehkan Menunaikan Ibadah Umrah Berkali-Kali seperti Gen Halilintar?

Nawaitul-ghusla lirafil ḫadatsil-akbari minal-jinâbati fardlan lillâhi ta‘ala.

Artinya: "Saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah Ta’ala."

Dalam mazhab Syafi’i, niat ini harus dilakukan bersamaan dengan siraman air pertama ke tubuh.

2. Mengguyur Seluruh Tubuh

Seluruh bagian tubuh, termasuk rambut dan bulu-bulu halus, harus terkena air hingga ke kulit. Jika ada bagian yang tidak terbasahi air, maka mandi wajib dianggap tidak sah.

Sunah Mandi Wajib Agar Lebih Sempurna

Meskipun hanya memiliki dua rukun, mandi wajib juga memiliki beberapa sunah yang dianjurkan untuk menyempurnakannya. Imam Al-Ghazali dalam kitab Bidâyatul Hidâyah menyebutkan beberapa sunah mandi junub, antara lain:

  • Membasuh tangan hingga tiga kali.
  • Membersihkan kotoran atau najis yang masih menempel di tubuh.
  • Berwudhu dengan sempurna sebelum mandi.
  • Mengguyur kepala tiga kali sambil berniat menghilangkan hadats besar.
  • Mengguyur bagian tubuh kanan tiga kali, lalu bagian kiri tiga kali.
  • Menggosok seluruh tubuh, termasuk bagian depan dan belakang.
  • Menyela-nyela rambut dan jenggot (bagi yang memiliki).
  • Memastikan air mengalir hingga ke lipatan kulit dan pangkal rambut.

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Mandi Wajib

Hindari menyentuh kemaluan setelah berwudhu, karena jika tersentuh, disarankan untuk berwudhu kembali.

Pastikan tidak ada bagian tubuh yang terhalang air, seperti kotoran yang menempel atau cat yang sulit dihilangkan.

Dengan memahami dan menjalankan tata cara mandi wajib dengan benar, ibadah yang dilakukan akan lebih khusyuk dan diterima oleh Allah SWT. Semoga bermanfaat!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI