Suara.com - Pengasuh Lembaga Pembinaan, Pendidikan, dan Pengembangan Ilmu Al-Qur'an (LP3IA) Rembang, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih dikenal dengan Gus Baha, mengatakan bahwa salah satu cara terbaik menyambut Ramadan adalah dengan meningkatkan intensitas belajar-mengajar atau mengaji.
Menurutnya, para ulama umumnya mempersiapkan diri dengan mendalami ilmu agama, seperti tafsir, fiqih, dan akhlak, menjelang bulan penuh berkah ini.
"Kesibukan saya menjelang Ramadan standar saja, lebih banyak mengaji. Biasanya orang datang ke rumah untuk mengaji, Ramadan saya di rumah," ujar Gus Baha dalam wawancara di akun YouTube Najwa Shihab, dikutip dari laman resmi NU Online, Senin (17/2/2025).
Dalam tradisi pesantren, terdapat kebiasaan yang disebut pasaran, di mana para santri dan kiai meningkatkan jumlah kitab yang dikaji menjelang Ramadan.
Biasanya, seorang kiai yang di bulan biasa hanya mengaji satu kitab, menjelang Ramadan menambah jumlahnya, seperti mengaji dua kitab setelah Subuh dan dua kitab lagi setelah Isya.
Menurut Gus Baha, mengaji menjelang Ramadan memiliki tujuan utama untuk mendidik serta menjelaskan hukum syariat kepada santri dan masyarakat. Kajian yang dibuka mencakup berbagai hal, seperti niat puasa, syarat puasa, dan hal-hal yang membatalkan puasa.
"Kalau kita belajar kitab atau membacakan kitab ke masyarakat, mereka akan mengetahui bagaimana niat puasa yang benar serta cara pandang ulama terdahulu mengenai puasa," jelasnya.
Selain itu, Gus Baha juga mengutip ijazah dari KH Maimoen Zubair dan ayahnya yang menekankan pentingnya mengikuti jejak orang saleh.
Hal ini sesuai dengan makna ayat Ihdinas shiratal mustaqim, yang berarti bimbinglah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan mereka yang telah diberi nikmat oleh Allah.
Sebagai bagian dari persiapan menyambut Ramadan, Gus Baha meliburkan beberapa kegiatan rutin di luar pesantren dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengaji serta mendampingi santri dalam khataman Al-Quran.
"Kita tidak bisa saleh tanpa meniru orang terdahulu. Kita tidak bisa baik tanpa meniru orang terdahulu," katanya.