Suara.com - Malam Nisfu Syaban merupakan malam yang istimewa bagi umat Islam. Terletak di pertengahan bulan Syaban, malam ini diyakini sebagai waktu terbukanya pintu pengampunan dan dikabulkannya doa. Oleh karena itu, memperbanyak doa pada malam Nisfu Syaban menjadi salah satu amalan yang dianjurkan.
Menurut buku “Malam Nishfu Sya'ban” (2021) karya Hanif Luthfi, Lc., MA, Ummu Umar pernah menyebutkan bahwa malam Nisfu Syaban termasuk dalam waktu-waktu mustajab untuk berdoa.
Imam Baihaqi meriwayatkan hadis dari Ibnu Umar yang menyatakan bahwa ada lima malam di mana doa tidak akan ditolak. Ibnu Umar berkata:
"Ada lima malam di mana doa tidak akan ditolak, yaitu malam Jumat, malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Syaban, malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha."
Baca Juga: Baca Yasin Nisfu Syaban Berapa Kali? Berikut Anjuran Ulama
Hal serupa juga dijelaskan oleh Imam Syafi'i dalam kitab “al-Umm”. Beliau menyampaikan bahwa ada lima malam istimewa di mana doa dikabulkan, yaitu malam Jumat, malam Idul Adha, malam Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab, dan malam Nisfu Syaban. Imam Syafi'i menambahkan bahwa meskipun tidak diwajibkan, ia menyukai apa yang telah dikabarkan mengenai keutamaan malam-malam tersebut.
Selain berdoa, sebagian umat Islam juga memiliki kebiasaan membaca surat Yasin pada malam Nisfu Syaban. Kebiasaan ini diperbolehkan sebagaimana dijelaskan oleh Muhammad bin Muhammad Darwisy as-Syafi'i dalam kitab “Asna al-Mathalib fi Ahadits Mukhtalifat al-Maratib”.
Ia menyebutkan bahwa berbagai hadis mengenai keutamaan malam Nisfu Syaban menunjukkan bahwa malam tersebut memang memiliki nilai keistimewaan. Membaca surat Yasin setelah magrib di malam Nisfu Syaban dan dilanjutkan dengan doa yang masyhur merupakan amalan yang disusun oleh para ulama yang ahli dalam kebaikan. Hal ini tidak menjadi masalah.
Berikut ini bacaan doa Nisfu Syaban dan surat Yasin dalam tulisan Arab Latin.
Bacaan Doa Nisfu Syaban
Dikutip dari NU Online, berikut salah satu doa yang dapat dibaca pada malam Nisfu Syaban:
Baca Juga: Sederet Doa Malam Nisfu Syaban 2025, Semoga Mustajab!
اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ
Arab Latin:
Allahumma ya dzal manni wa la yumannu ‘alaik. Ya dzal jalali wal ikram. Ya dzat thouli wal in‘am. La ilaha illa anta, dzahral laji’in, wa jaral mustajirin, wa ma’manal kha’ifin. Allahumma in kunta katabtana ‘indaka fi ummil kitabi asyqiyaa-a aw mahruumiina aw muqattariina ‘alaina fir rizqi, famhu Allahumma fi ummil kitabi syaqaawatana wa hirmaanana wa iqtitaara rizqina, waktubna ‘indaka su‘ada-a marzuqiina muwaffaqiina lil khoiroot. Fa innaka qulta wa qauluka al-haqqu fi kitabikal munzali ‘ala lisaani nabiyyikal mursal:
“Yamhullahu maa yasyaa-u wa yutsbitu wa ‘indahu ummul kitaabi.”
Shallallahu ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala aalihi wa shahbihi wa sallam. Walhamdulillahi rabbil ‘alamin.
Artinya:
"Ya Allah, wahai Tuhan yang Maha Pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik keagungan dan kemuliaan. Wahai Tuhan yang memiliki kekuasaan dan pemberi nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, pelindung bagi mereka yang meminta pertolongan, tempat berlindung bagi yang mencari perlindungan, dan tempat aman bagi yang merasa takut.
Ya Allah, jika Engkau telah menetapkan kami di Lauh Mahfuzh sebagai orang yang celaka, sengsara, atau mengalami kesempitan rezeki, maka hapuskanlah ketetapan itu di Lauh Mahfuzh. Catatlah kami sebagai orang-orang yang berbahagia, diberikan rezeki yang luas, dan diberi petunjuk untuk melakukan kebaikan.
Sungguh Engkau telah berfirman dalam kitab-Mu yang diturunkan melalui lisan Nabi-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki, dan di sisi-Nya terdapat Lauh Mahfuzh.’ Semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."
Bagaimana dengan surat yasin dan tata cara membacanya ketika malam nisfu syaban 2025 ini?
Tata Cara Baca Surat Yasin Nisfu Syaban 2025
Malam Nisfu Syaban jatuh pada hari ke 15 bulan Syaban. Berdasarkan kalender Hijriah yang dirilis Kemenag tanggal 1 Syaban 1446 H jatuh pada tanggal 31 Januari 2025. Itu artinya, Nisfu Syaban 2025 bertepatan dengan tanggal 14 Februari 2025.
Sebelumnya sudah disebutkan disebutkan di atas, pada malam Nisfu Syaban dianjurkan membaca surat Yasin. Adapun bacaan surat Yasin pada malam nisfu syaban ini dibaca 3 kali. Setiap selesai membaca Yasin, dilanjutkan membaca doa.
Untuk bacaan surat Yasin yang pertama diniatkan agar diberikan ampuan dari Allah SWT, untuk bacaan surat Yasin yang kedua diniatkan agar dilancarkan rezeki dan untuk bacaan surat Yasin yang ketiga diniatkan agar diberikan kekayaan hati.
Bacaan Surat Yasin
![1 - surat yasin ayat 1 sampai 83 arab (ist)](https://media.suara.com/pictures/original/2024/03/25/88384-1-surat-yasin-ayat-1-sampai-83-arab-ist.jpg)
![2 - surat yasin ayat 1 sampai 83 arab (ist)](https://media.suara.com/pictures/original/2024/03/25/59533-2-surat-yasin-ayat-1-sampai-83-arab-ist.jpg)
![3 - surat yasin ayat 1 sampai 83 arab 3 (ist)](https://media.suara.com/pictures/original/2024/03/25/37257-3-surat-yasin-ayat-1-sampai-83-arab-ist.jpg)
![4 - surat yasin ayat 1 sampai 83 arab 4 (ist)](https://media.suara.com/pictures/original/2024/03/25/28860-4-surat-yasin-ayat-1-sampai-83-arab-ist.jpg)
![5 - surat yasin ayat 1 sampai 83 arab (ist)](https://media.suara.com/pictures/original/2024/03/25/90634-5-surat-yasin-ayat-1-sampai-83-arab-ist.jpg)
![6 - surat yasin ayat 1 sampai 83 arab (ist)](https://media.suara.com/pictures/original/2024/03/25/88209-6-surat-yasin-ayat-1-sampai-83-arab-ist.jpg)
![7 - surat yasin ayat 1 sampai 83 arab (ist)](https://media.suara.com/pictures/original/2024/03/25/64557-7-surat-yasin-ayat-1-sampai-83-arab-ist.jpg)
![8 - surat yasin ayat 1 sampai 83 arab (ist)](https://media.suara.com/pictures/original/2024/03/25/25532-8-surat-yasin-ayat-1-sampai-83-arab-ist.jpg)
Surat Yasin Lengkap 83 Ayat dan Terjemahannya
يسٓ
ya sin
1. Yaa siin
وَٱلْقُرْءَانِ ٱلْحَكِيمِ
wal-qur`anil-hakim
2. Demi Al Quran yang penuh hikmah,
إِنَّكَ لَمِنَ ٱلْمُرْسَلِينَ
innaka laminal-mursalin
3. Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul,
عَلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ
'ala shiraṭim mustaqim
4. (yang berada) di atas jalan yang lurus,
تَنزِيلَ ٱلْعَزِيزِ ٱلرَّحِيمِ
tanzilal-'azizir-rahim
5. (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,
لِتُنذِرَ قَوْمًا مَّآ أُنذِرَ ءَابَآؤُهُمْ فَهُمْ غَٰفِلُونَ
litunzira qaumam ma unzira aba`uhum fa hum gafiluun
6. Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.
لَقَدْ حَقَّ ٱلْقَوْلُ عَلَىٰٓ أَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
laqad haqqal-qaulu 'ala aksarihim fa hum la yu`minun
7. Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, kerena mereka tidak beriman.
إِنَّا جَعَلْنَا فِىٓ أَعْنَٰقِهِمْ أَغْلَٰلًا فَهِىَ إِلَى ٱلْأَذْقَانِ فَهُم مُّقْمَحُونَ
inna ja'alna fi a'naqihim aglalan fa hiya ilal-azqzni fa hum muqmahuun
8. Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu dileher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah.
وَجَعَلْنَا مِنۢ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَٰهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ
wa ja'alna mim baini aidihim saddaw wa min khalfihim saddan fa agsyainahum fa hum la yubshiruun
9. Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.
وَسَوَآءٌ عَلَيْهِمْ ءَأَنذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
wa sawa`un 'alaihim a anzartahum am lam tunzir-hum la yu`minuun
10. Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.
إِنَّمَا تُنذِرُ مَنِ ٱتَّبَعَ ٱلذِّكْرَ وَخَشِىَ ٱلرَّحْمَٰنَ بِٱلْغَيْبِ ۖ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَأَجْرٍ كَرِيمٍ
innama tunziru manittaba'az-zikra wa khasyiyar-rahmana bil-gaib, fa basysyir-hu bimagfiratiw wa ajring karim
11. Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihatnya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.
إِنَّا نَحْنُ نُحْىِ ٱلْمَوْتَىٰ وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا۟ وَءَاثَٰرَهُمْ ۚ وَكُلَّ شَىْءٍ أَحْصَيْنَٰهُ فِىٓ إِمَامٍ مُّبِينٍ
inna nahnu nuhyil-mauta wa naktubu ma qaddamuu wa asarahum, wa kulla syai`in ahshainahu fi imamim mubin
12. Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).
وَٱضْرِبْ لَهُم مَّثَلًا أَصْحَٰبَ ٱلْقَرْيَةِ إِذْ جَآءَهَا ٱلْمُرْسَلُونَ
waḍrib lahum masalan ash-habal-qaryah, iz ja`ahal-mursaluun
13. Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka.
إِذْ أَرْسَلْنَآ إِلَيْهِمُ ٱثْنَيْنِ فَكَذَّبُوهُمَا فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوٓا۟ إِنَّآ إِلَيْكُم مُّرْسَلُونَ
iz arsalna ilaihimusnaini fa kazzabuuhuma fa 'azzazna bisalisin fa qalu inna ilaikum mursaluun
14. (yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata: "Sesungguhnya kami adalah orang-orang di utus kepadamu".
قَالُوا۟ مَآ أَنتُمْ إِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَا وَمَآ أَنزَلَ ٱلرَّحْمَٰنُ مِن شَىْءٍ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا تَكْذِبُونَ
qaluu ma antum illa basyarum misluna wa ma anzalar-rahmanu min syai`in in antum illa takzibuun
15. Mereka menjawab: "Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami dan Allah Yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatupun, kamu tidak lain hanyalah pendusta belaka".
قَالُوا۟ رَبُّنَا يَعْلَمُ إِنَّآ إِلَيْكُمْ لَمُرْسَلُونَ
qaluu rabbuna ya'lamu inna ilaikum lamursaluun
16. Mereka berkata: "Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami adalah orang yang diutus kepada kamu".
وَمَا عَلَيْنَآ إِلَّا ٱلْبَلَٰغُ ٱلْمُبِينُ
wa ma 'alaina illal-balagul-mubin
17. Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas".
قَالُوٓا۟ إِنَّا تَطَيَّرْنَا بِكُمْ ۖ لَئِن لَّمْ تَنتَهُوا۟ لَنَرْجُمَنَّكُمْ وَلَيَمَسَّنَّكُم مِّنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌ
qalu inna taṭayyarna bikum, la`il lam tantahuu lanarjumannakum wa layamassannakum minna 'azabun alim
18. Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami akan merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami".
قَالُوا۟ طَٰٓئِرُكُم مَّعَكُمْ ۚ أَئِن ذُكِّرْتُم ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُونَ
qaluu ṭa`irukum ma'akum, a in zukkirtum, bal antum qaumum musrifuun
19. Utusan-utusan itu berkata: "Kemalangan kamu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampui batas".
وَجَآءَ مِنْ أَقْصَا ٱلْمَدِينَةِ رَجُلٌ يَسْعَىٰ قَالَ يَٰقَوْمِ ٱتَّبِعُوا۟ ٱلْمُرْسَلِينَ
wa ja`a min aqshal-madinati rajuluy yas'a qala ya qaumittabi'ul-mursalin
20. Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas-gegas ia berkata: "Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu".
ٱتَّبِعُوا۟ مَن لَّا يَسْـَٔلُكُمْ أَجْرًا وَهُم مُّهْتَدُونَ
ittabi'uu mal la yas`alukum ajraw wa hum muhtaduun
21. Ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
وَمَا لِىَ لَآ أَعْبُدُ ٱلَّذِى فَطَرَنِى وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
wa ma liya la a'budullazi faṭarani wa ilaihi turja'uun
22. Mengapa aku tidak menyembah (Tuhan) yang telah menciptakanku dan yang hanya kepada-Nya-lah kamu (semua) akan dikembalikan?
ءَأَتَّخِذُ مِن دُونِهِۦٓ ءَالِهَةً إِن يُرِدْنِ ٱلرَّحْمَٰنُ بِضُرٍّ لَّا تُغْنِ عَنِّى شَفَٰعَتُهُمْ شَيْـًٔا وَلَا يُنقِذُونِ
a attakhizu min duunihi alihatan iy yuridnir-rahmanu biḍurril la tugni 'anni syafa'atuhum syai`aw wa la yungqizuun
23. Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya jika (Allah) Yang Maha Pemurah menghendaki kemudharatan terhadapku, niscaya syafa'at mereka tidak memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan mereka tidak (pula) dapat menyelamatkanku?
إِنِّىٓ إِذًا لَّفِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ
inni izal lafi dzalalim mubin
24. Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan yang nyata.
إِنِّىٓ ءَامَنتُ بِرَبِّكُمْ فَٱسْمَعُونِ
inni amantu birabbikum fasma'uun
25. Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan) ku.
قِيلَ ٱدْخُلِ ٱلْجَنَّةَ ۖ قَالَ يَٰلَيْتَ قَوْمِى يَعْلَمُونَ
qiladkhulil-jannah, qala ya laita qaumi ya'lamuun
26. Dikatakan (kepadanya): "Masuklah ke surga". Ia berkata: "Alangkah baiknya sekiranya kamumku mengetahui.
مَا غَفَرَ لِى رَبِّى وَجَعَلَنِى مِنَ ٱلْمُكْرَمِينَ
bima gafara li rabbi wa ja'alani minal-mukramin
27. Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan"
وَمَآ أَنزَلْنَا عَلَىٰ قَوْمِهِۦ مِنۢ بَعْدِهِۦ مِن جُندٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَمَا كُنَّا مُنزِلِينَ
wa ma anzalna 'ala qaumihi mim ba'dihi min jundim minas-sama`i wa ma kunna munzilin
28. Dan kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah dia (meninggal) suatu pasukanpun dari langit dan tidak layak Kami menurunkannya.
إِن كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَٰحِدَةً فَإِذَا هُمْ خَٰمِدُونَ
ing kanat illa shaihataw wahidatan fa iza hum khamiduun
29. Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan suara saja; maka tiba-tiba mereka semuanya mati.
يَٰحَسْرَةً عَلَى ٱلْعِبَادِ ۚ مَا يَأْتِيهِم مِّن رَّسُولٍ إِلَّا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ
ya hasratan 'alal-'ibad, ma ya`tihim mir rasuulin illa kanuu bihi yastahzi`uun
30. Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tiada datang seorang rasulpun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya.
أَلَمْ يَرَوْا۟ كَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُم مِّنَ ٱلْقُرُونِ أَنَّهُمْ إِلَيْهِمْ لَا يَرْجِعُونَ
a lam yarau kam ahlakna qablahum minal-quruuni annahum ilaihim la yarji'uun
31. Tidakkah mereka mengetahui berapa banyaknya umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, bahwasanya orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu tiada kembali kepada mereka.
وَإِن كُلٌّ لَّمَّا جَمِيعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُونَ
wa ing kullul lamma jami'ul ladaina muhḍaruun
32. Dan setiap mereka semuanya akan dikumpulkan lagi kepada Kami.
وَءَايَةٌ لَّهُمُ ٱلْأَرْضُ ٱلْمَيْتَةُ أَحْيَيْنَٰهَا وَأَخْرَجْنَا مِنْهَا حَبًّا فَمِنْهُ يَأْكُلُونَ
wa ayatul lahumul-arḍul-maitatu ahyainaha wa akhrajna min-ha habban fa min-hu ya`kuluun
33. Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan.
وَجَعَلْنَا فِيهَا جَنَّٰتٍ مِّن نَّخِيلٍ وَأَعْنَٰبٍ وَفَجَّرْنَا فِيهَا مِنَ ٱلْعُيُونِ
wa ja'alna fiha jannatim min nakhiliw wa a'nabiw wa fajjarna fiha minal-'uyuun
34. Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air,
لِيَأْكُلُوا۟ مِن ثَمَرِهِۦ وَمَا عَمِلَتْهُ أَيْدِيهِمْ ۖ أَفَلَا يَشْكُرُونَ
liya`kuluu min samarihi wa ma 'amilat-hu aidihim, a fa la yasykuruun
35. supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?
سُبْحَٰنَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْأَزْوَٰجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنۢبِتُ ٱلْأَرْضُ وَمِنْ أَنفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ
sub-hanallazi khalaqal-azwaja kullaha mimma tumbitul-arḍu wa min anfusihim wa mimma la ya'lamuun
36. Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.
وَءَايَةٌ لَّهُمُ ٱلَّيْلُ نَسْلَخُ مِنْهُ ٱلنَّهَارَ فَإِذَا هُم مُّظْلِمُونَ
wa ayatul lahumul-lailu naslakhu min-hun-nahara fa iza hum muẓlimuun
37. Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan.
وَٱلشَّمْسُ تَجْرِى لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ ٱلْعَزِيزِ ٱلْعَلِيمِ
wasy-syamsu tajri limustaqarril laha, zalika taqdirul-'azizil-'alim
38. dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
وَٱلْقَمَرَ قَدَّرْنَٰهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَٱلْعُرْجُونِ ٱلْقَدِيمِ
wal-qamara qaddarnahu manazila hatta 'ada kal-'urjuunil-qadim
39. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.
لَا ٱلشَّمْسُ يَنۢبَغِى لَهَآ أَن تُدْرِكَ ٱلْقَمَرَ وَلَا ٱلَّيْلُ سَابِقُ ٱلنَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِى فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
lasy-syamsu yambagi laha an tudrikal-qamara wa lal-lailu sabiqun-nahar, wa kullun fi falakiy yasbahuun
40. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
وَءَايَةٌ لَّهُمْ أَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِى ٱلْفُلْكِ ٱلْمَشْحُونِ
wa ayatul lahum anna hamalna zurriyyatahum fil-fulkil-masy-huun
41. Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan.
وَخَلَقْنَا لَهُم مِّن مِّثْلِهِۦ مَا يَرْكَبُونَ
wa khalaqna lahum mim mislihi ma yarkabuun
42. dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu.
وَإِن نَّشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلَا صَرِيخَ لَهُمْ وَلَا هُمْ يُنقَذُونَ
wa in nasya` nugriq-hum fa la sharikha lahum wa la hum yungqazuun
43. Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami tenggelamkan mereka, maka tiadalah bagi mereka penolong dan tidak pula mereka diselamatkan.
إِلَّا رَحْمَةً مِّنَّا وَمَتَٰعًا إِلَىٰ حِينٍ
illa rahmatam minna wa mata'an ila hin
44. Tetapi (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai kepada suatu ketika.
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ ٱتَّقُوا۟ مَا بَيْنَ أَيْدِيكُمْ وَمَا خَلْفَكُمْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
wa iza qila lahumuttaquu ma baina aidikum wa ma khalfakum la'allakum tur-hamuun
45. Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Takutlah kamu akan siksa yang dihadapanmu dan siksa yang akan datang supaya kamu mendapat rahmat", (niscaya mereka berpaling).
وَمَا تَأْتِيهِم مِّنْ ءَايَةٍ مِّنْ ءَايَٰتِ رَبِّهِمْ إِلَّا كَانُوا۟ عَنْهَا مُعْرِضِينَ
wa ma ta`tihim min ayatim min ayati rabbihim illa kanuu 'an-ha mu'riḍin
46. Dan sekali-kali tiada datang kepada mereka suatu tanda dari tanda tanda kekuasaan Tuhan mereka, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya.
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ أَنفِقُوا۟ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ قَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَنُطْعِمُ مَن لَّوْ يَشَآءُ ٱللَّهُ أَطْعَمَهُۥٓ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ
wa iza qila lahum anfiquu mimma razaqakumullahu qalallazina kafaruu lillazina amanu a nuṭ'imu mal lau yasya`ullahu aṭ'amahu in antum illa fi ḍalalim mubin
47. Dan apabila dikatakakan kepada mereka: "Nafkahkanlah sebahagian dari rezeki yang diberikan Allah kepadamu", maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman: "Apakah kami akan memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan, tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata".
وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هَٰذَا ٱلْوَعْدُ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ
wa yaquuluuna mata hazal-wa'du ing kuntum shadiqin
48. Dan mereka berkata: "Bilakah (terjadinya) janji ini (hari berbangkit) jika kamu adalah orang-orang yang benar?".
مَا يَنظُرُونَ إِلَّا صَيْحَةً وَٰحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُونَ
ma yanẓuruuna illa shaihataw wahidatan ta`khuzuhum wa hum yakhishshimuun
49. Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar.
فَلَا يَسْتَطِيعُونَ تَوْصِيَةً وَلَآ إِلَىٰٓ أَهْلِهِمْ يَرْجِعُونَ
fa la yastaṭi'uuna taushiyataw wa la ila ahlihim yarji'uun
50. lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiatpun dan tidak (pula) dapat kembali kepada keluarganya.
وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ ٱلْأَجْدَاثِ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يَنسِلُونَ
wa nufikha fish-shuuri fa iza hum minal-ajdasi ila rabbihim yansiluun
51. Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.
قَالُوا۟ يَٰوَيْلَنَا مَنۢ بَعَثَنَا مِن مَّرْقَدِنَا ۜ ۗ هَٰذَا مَا وَعَدَ ٱلرَّحْمَٰنُ وَصَدَقَ ٱلْمُرْسَلُونَ
qaluu ya wailana mam ba'asana mim marqadina haza ma wa'adar-rahmanu wa shadaqal-mursaluun
52. Mereka berkata: "Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?". Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul(Nya).
إِن كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَٰحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُونَ
ing kanat illa shaihataw wahidatan fa iza hum jami'ul ladaina muhḍaruun
53. Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami.
فَٱلْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا وَلَا تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
fal-yauma la tuẓlamu nafsun syai`aw wa la tujzauna illa ma kuntum ta'maluun
54. Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu tidak dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan.
إِنَّ أَصْحَٰبَ ٱلْجَنَّةِ ٱلْيَوْمَ فِى شُغُلٍ فَٰكِهُونَ
inna ash-habal-jannatil-yauma fi syugulin fakihuun
55. Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka).
هُمْ وَأَزْوَٰجُهُمْ فِى ظِلَٰلٍ عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ مُتَّكِـُٔونَ
hum wa azwajuhum fi ẓilalin 'alal-ara`iki muttaki`uun
56. Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.
لَهُمْ فِيهَا فَٰكِهَةٌ وَلَهُم مَّا يَدَّعُونَ
lahum fiha fakihatuw wa lahum ma yadda'uun
57. Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta.
سَلَٰمٌ قَوْلًا مِّن رَّبٍّ رَّحِيمٍ
salam, qaulam mir rabbir rahim
58. (Kepada mereka dikatakan): "Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.
وَٱمْتَٰزُوا۟ ٱلْيَوْمَ أَيُّهَا ٱلْمُجْرِمُونَ
wamtazul-yauma ayyuhal-mujrimuun
59. Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir): "Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, hai orang-orang yang berbuat jahat.
أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ أَن لَّا تَعْبُدُوا۟ ٱلشَّيْطَٰنَ ۖ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
a lam a'had ilaikum ya bani adama al la ta'budusy-syaiṭan, innahuu lakum 'aduwwum mubin
60. Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu",
وَأَنِ ٱعْبُدُونِى ۚ هَٰذَا صِرَٰطٌ مُّسْتَقِيمٌ
wa ani'buduuni, haza shiraṭum mustaqim
61. dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.
وَلَقَدْ أَضَلَّ مِنكُمْ جِبِلًّا كَثِيرًا ۖ أَفَلَمْ تَكُونُوا۟ تَعْقِلُونَ
wa laqad aḍalla mingkum jibillang kasira, a fa lam takuunuu ta'qiluun
62. Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan sebahagian besar diantaramu, Maka apakah kamu tidak memikirkan?.
هَٰذِهِۦ جَهَنَّمُ ٱلَّتِى كُنتُمْ تُوعَدُونَ
hazihi jahannamullati kuntum tuu'aduun
63. Inilah Jahannam yang dahulu kamu diancam (dengannya).
ٱصْلَوْهَا ٱلْيَوْمَ بِمَا كُنتُمْ تَكْفُرُونَ
ishlauhal-yauma bima kuntum takfuruun
64. Masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan kamu dahulu mengingkarinya.
ٱلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰٓ أَفْوَٰهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
al-yauma nakhtimu 'ala afwahihim wa tukallimuna aidihim wa tasy-hadu arjuluhum bima kanuu yaksibuun
65. Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.
وَلَوْ نَشَآءُ لَطَمَسْنَا عَلَىٰٓ أَعْيُنِهِمْ فَٱسْتَبَقُوا۟ ٱلصِّرَٰطَ فَأَنَّىٰ يُبْصِرُونَ
walau nasya`u laṭamasna 'ala a'yunihim fastabaqush-shiraṭa fa anna yubshiruun
66. Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan, Maka betapakah mereka dapat melihat(nya).
وَلَوْ نَشَآءُ لَمَسَخْنَٰهُمْ عَلَىٰ مَكَانَتِهِمْ فَمَا ٱسْتَطَٰعُوا۟ مُضِيًّا وَلَا يَرْجِعُونَ
walau nasya`u lamasakhnahum 'ala makanatihim famastaṭa'uu muḍiyyaw wa la yarji'uun
67. Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami ubah mereka di tempat mereka berada; maka mereka tidak sanggup berjalan lagi dan tidak (pula) sanggup kembali.
وَمَن نُّعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِى ٱلْخَلْقِ ۖ أَفَلَا يَعْقِلُونَ
wa man nu'ammir-hu nunakkis-hu fil-khalq, a fa la ya'qiluun
68. Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian(nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan?
وَمَا عَلَّمْنَٰهُ ٱلشِّعْرَ وَمَا يَنۢبَغِى لَهُۥٓ ۚ إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ وَقُرْءَانٌ مُّبِينٌ
wa ma 'allamnahusy-syi'ra wa ma yambagi lah, in huwa illa zikruw wa qur`anum mubin
69. Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Al Quran itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan.
لِّيُنذِرَ مَن كَانَ حَيًّا وَيَحِقَّ ٱلْقَوْلُ عَلَى ٱلْكَٰفِرِينَ
liyunzira mang kana hayyaw wa yahiqqal-qaulu 'alal-kafirin
70. supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir.
أَوَلَمْ يَرَوْا۟ أَنَّا خَلَقْنَا لَهُم مِّمَّا عَمِلَتْ أَيْدِينَآ أَنْعَٰمًا فَهُمْ لَهَا مَٰلِكُونَ
a wa lam yarau anna khalaqna lahum mimma 'amilat aidina an'aman fa hum laha malikuun
71. Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka yaitu sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya?
وَذَلَّلْنَٰهَا لَهُمْ فَمِنْهَا رَكُوبُهُمْ وَمِنْهَا يَأْكُلُونَ
wa zallalnaha lahum fa min-ha rakuubuhum wa min-ha ya`kuluun
72. Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; maka sebahagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan.
وَلَهُمْ فِيهَا مَنَٰفِعُ وَمَشَارِبُ ۖ أَفَلَا يَشْكُرُونَ
wa lahum fiha manafi'u wa masyarib, a fa la yasykuruun
73. Dan mereka memperoleh padanya manfaat-manfaat dan minuman. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?
وَٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِ ٱللَّهِ ءَالِهَةً لَّعَلَّهُمْ يُنصَرُونَ
wattakhazuu min duunillahi alihatal la'allahum yunsharuun
74. Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar mereka mendapat pertolongan.
لَا يَسْتَطِيعُونَ نَصْرَهُمْ وَهُمْ لَهُمْ جُندٌ مُّحْضَرُونَ
la yastaṭi'uuna nashrahum wa hum lahum jundum muhḍaruun
75. Berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka; padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka.
فَلَا يَحْزُنكَ قَوْلُهُمْ ۘ إِنَّا نَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ
fa la yahzungka qauluhum, inna na'lamu ma yusirruuna wa ma yu'linuun
76. Maka janganlah ucapan mereka menyedihkan kamu. Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan.
أَوَلَمْ يَرَ ٱلْإِنسَٰنُ أَنَّا خَلَقْنَٰهُ مِن نُّطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُّبِينٌ
a wa lam yaral-insanu anna khalaqnahu min nuṭfatin fa iza huwa khashimum mubin
77. Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!
وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَنَسِىَ خَلْقَهُۥ ۖ قَالَ مَن يُحْىِ ٱلْعِظَٰمَ وَهِىَ رَمِيمٌ
wa ḍaraba lana masalaw wa nasiya khalqah, qala may yuhyil-'iẓama wa hiya ramim
78. Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?"
قُلْ يُحْيِيهَا ٱلَّذِىٓ أَنشَأَهَآ أَوَّلَ مَرَّةٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ
qul yuhyihallazi ansya`aha awwala marrah, wa huwa bikulli khalqin 'alim
79. Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.
ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُم مِّنَ ٱلشَّجَرِ ٱلْأَخْضَرِ نَارًا فَإِذَآ أَنتُم مِّنْهُ تُوقِدُونَ
allazi ja'ala lakum minasy-syajaril-akhḍari naran fa iza antum min-hu tuuqiduun
80. yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu".
أَوَلَيْسَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ بِقَٰدِرٍ عَلَىٰٓ أَن يَخْلُقَ مِثْلَهُم ۚ بَلَىٰ وَهُوَ ٱلْخَلَّٰقُ ٱلْعَلِيمُ
a wa laisallazi khalaqas-samawati wal-arḍa biqadirin 'ala ay yakhluqa mislahum, bala wa huwal-khallaqul-'alim
81. Dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.
إِنَّمَآ أَمْرُهُۥٓ إِذَآ أَرَادَ شَيْـًٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ
innama amruhu iza arada syai`an ay yaquula lahuu kun fa yakuun
82. Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.
فَسُبْحَٰنَ ٱلَّذِى بِيَدِهِۦ مَلَكُوتُ كُلِّ شَىْءٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
fa sub-hanallazi biyadihi malakuutu kulli syai`iw wa ilaihi turja'uun
83. Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
Demikian bacaan doa dan Surat Yasin yang dapat diamalkan pada malam Nisfu Syaban. Semoga dapat menjadi amalan yang mendatangkan keberkahan dan pengampunan dari Allah SWT.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama