Kapan Membaca Yasin di Nisfu Syaban? Ini Penjelasannya

Suhardiman Suara.Com
Kamis, 13 Februari 2025 | 15:53 WIB
Kapan Membaca Yasin di Nisfu Syaban? Ini Penjelasannya
Ilustrasi Nisfu Syaban 2025. Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Malam Nisfu Syaban adalah malam ke-15 bulan Syaban dalam kalender Hijriyah, yang dianggap sebagai malam istimewa bagi umat Islam.

Pada malam ini, dipercaya bahwa Allah SWT mengampuni dosa-dosa hamba-Nya dan membuka pintu rahmat serta ampunan.

Malam ini juga dikenal sebagai waktu mustajab untuk berdoa, dengan doa yang dipanjatkan tidak tertolak. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti shalat sunnah, zikir, dan membaca Al-Qur'an pada malam tersebut.

Malam Nisfu Syaban tahun 2025 jatuh pada Kamis, 13 Februari 2025 mulai setelah Maghrib.

Salah satu amalan saat Nisfu Syaban adalah membaca surat Yasin. Dianjurkan, surat Yasin dibaca tiga kali dalam rentang waktu setelah salat Maghrib hingga sebelum salat Isya. Berikut detail pelaksanaannya:

- Tanggal: 13 Februari 2025 (malam sebelum 14 Syaban 1446 H).

- Waktu: Dimulai setelah salat Maghrib dan diutamakan selesai sebelum waktu Isya tiba.

- Tempat: Bisa dilakukan secara individu atau berjamaah.

Setiap bacaan Yasin disertai niat khusus:

1. Bacaan pertama untuk memohon umur panjang yang berkah dan ketakwaan.

2. Bacaan kedua meminta perlindungan dari musibah lahir-batin.

3. Bacaan ketiga memohon kekayaan hati dan keteguhan iman hingga akhir hayat.

Amalan ini didasarkan pada tradisi ulama pesantren di Indonesia meskipun tidak ada dalil spesifik dari Nabi Muhammad SAW. Waktu Maghrib hingga Isya dipilih karena dianggap sebagai momen mustajab untuk berdoa.

Doa malam Nisfu Syaban

Setelah membaca surat Yasin, dapat dilanjutkan dengan membaca doa malam Nisfu Syaban seperti berikut:

اَللَّهُمَّ ياَ ذَا الْمَنِّ وَلاَ يُمَنُّ عَلَيْكَ , يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ , يَا ذَا الطَّوْلِ وَالإِنْعَامِ, لاَ اِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهَرَ اللَّاجِيْن, وَجَارَ الْمُسْتَجِيرِين , وَمَأْمَنَ الْخَائِفِيْنَ , اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فيِ اُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فيِ الرِّزْقِ, فَامْحُ اَللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتيِ وَحِرْمَانِي وَطَرْدِي وَإقْتَارَ رِزْقِي , وَاَثْبِتْنِي عِنْدَكَ فيِ اُمِّ الْكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ, فَاِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فيِ كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ على لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ , ( يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ اَمُّ الْكِتَابِ) , اِلَهِي بِالتَّجَلِّي الأَعْظَمِ , فيِ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّم, اَلَّتِي يُفْرَقُ فِيهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْم وَيُبْرَمْ , اِصْرِفْ عَنِّي مِنَ الْبَلاَء ِماَ اَعْلَمُ وَمَا لاَ اَعْلَمُ وَمَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ اْلأَعَزُّ اْلأَكْرَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوب بِرَحْمَتِكَ ياَ اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ, وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ

Allahumma ya dzal manni wa la yumannu 'alaik, Ya Dzal jalali wal ikram, ya dzat thowli wal in'aam, laa ilaha illa Anta zhaharallajin wa jaarol-mustajiiriin wa ma'manal khaa'ifin.

Allahumma in kunta katabtani 'indaka fi ummil kitabi syaqiyyan aw mahruman aw muqtarran 'alayya fir rizqi, famhullahumma bifadhlika syaqawati wa hirmani waiqtara rizqi, wa atsbitni 'indak fii ummil Kitabi sa'iidan marzuuqan muwaffaqon lil khairoot.

Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fi kitabikal munzal 'ala lisani Nabiyyikal mursal, (yamhullahu ma yasya'u wa yutsbitu, wa 'indahu ummul kitab). Ilaahii bittajallil A'zhomi fii lailatin Nishfi min Syahri Sya'baanil mukarram, Allatii yufraqu fiihaa kullu amrin hakiim wa yubram.

Ishrif 'annii minal balaa i maa a'lamu wa maa laa a'lamu wa ma Anta Bihi A'lamu Innaka Antal A'azzul Akromu wa Anta 'Allaamul ghuyuubi birahmatika yaa Arhamar raahimiin. Wa shollallaahu 'alaa Sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa Aalihii wa shahbihi wasallama.

Artinya: Ya Allah Tuhanku, wahai Yang memiliki anugerah dan tiada yang memberi anugerah kepada-mu, wahai yang mempunyai keagungan dan kemuliaan, wahai yang mempunyai kekuasaan dan yang memberi nikmat, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali engkau, tempat bernaung bagi orang-orang yang mengungsi, tempat berlindung bagi orang-orang yang memohon perlindungan dan tempat yang aman bagi orang-orang yang ketakutan. Ya Allah Tuhanku, jika Engkau telah menempatkan diriku di dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuz) yang berada di sisi-Mu sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir atau disempitkan rezekinya sudilah kiranya engkau menghapuskan.

Ya Allah Tuhanku, berkat karunia-Mu apa yang ada dalam Ummul Kitab yaitu perihal diriku sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir dan sempit rezeki. Dan sudilah kiranya Engkau menetapkan di dalam Ummul Kitab yang ada di sisi-Mu agar aku menjadi orang yang berbahagia, mendapat rezeki yang banyak lagi beroleh kesuksesan dalam segala kebaikan. Karena sesungguhnya Engkau telah berfirman di dalam kitab-Mu dan firman-Mu adalah benar yang diturunkan melalui lisan Nabi yang Engkau utus (Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan, dan di sisi-Nya ada Ummul Kitab).

Ya Tuhanku, Berkat penampilan yang maha besar (dari rahmat-Mu) pada malam pertengahan bulan Sya'ban yang mulia ini diperincikanlah segala urusan yang ditetapkan dengan penuh kebijaksanaan. Sudilah kiranya Engkau menghindarkan diriku dari segala bencana yang aku ketahui dan yang tidak ku ketahui serta yang lebih Kau ketahui (dari diriku), dan Engkau Maha Mengetahui segala yang gaib, berkat rahmat-Mu wahai yang Maha Penyayang di antara para penyayang. Dan semoga Allah melimpahkan rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya, semoga Dia melimpahkan salam sejahtera (kepada mereka).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI