Suara.com - Pada malam Nisfu Syaban umat Muslim dianjurkan untuk menjalankan banyak amalan baik, salah satunya baca surat Yasin. Nah berikut ini bacaan Yasin malam Nisfu Syaban 2025 lengkap dengan jadwal, dan tata cara bacanya.
Diketahui bahwa malam nisfu syaban disebut juga sebagai malam ampunan. Adapun malam nifsu syaban ini jatuh pada hari ke-15 di bulan Syaban. Pada hari tersebut umat Muslim dianjurkan banyak-banyak melakukan amalan baik.
Ada banyak amalan baik yang bisa dilakukan umat muslim pada malam nisfu syaban, salah satunya membaca surah Yasin. Untuk selengkapnya, berikut ini bacaan Yasin malam nisfu syaban 2025.
Bacaan Surat Yasin 83 Ayat
1. يس
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Nisfu Syaban dan Qadha Ramadhan: Bolehkah Digabung?
Ya-Sin
Ya Sin
2. وَالْقُرْآنِ الْحَكِيمِ
Wal Qur'anil-Hakim
Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah
Baca Juga: Sholat Nisfu Syaban Berapa Rakaat? Ini Tata Cara yang Benar Sesuai Sunnah
3. إِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ
Innaka laminal-mursalin
Sesungguhnya engkau (Muhammad) adalah salah seorang dari rasul-rasul,
4. عَلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
Ala siraṭim-mustaqim
Yang berada di atas jalan yang lurus,
5. تَنْزِيلَ الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ
Tanzilal-'Azizir-Rahim
Sebagai wahyu, yang diturunkan oleh Yang Maha Perkasa, Maha Penyayang,
6. لِتُنذِرَ قَوْمًا مَّا أُنذِرَ آبَاؤُهُمْ فَهُمْ غَافِلُونَ
Litunẓira qawmam ma unẓira aba'uhum fa hum ghafilun
Agar engkau memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyang mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.
7. لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلَىٰ أَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Laqad haqqal-qawlu 'ala aktharihim fa hum la yu'minun
Sungguh, pasti berlaku perkataan (hukuman) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman.
8. إِنَّا جَعَلْنَا فِي أَعْنَاقِهِمْ أَغْلَالًا فَهِيَ إِلَى الْأَذْقَانِ فَهُم مُّقْمَحُونَ
Inna ja'alna fi a'naqihim aghlalan fa hiya ilal-azqani fa hum muqmahun
Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah.
9. وَجَعَلْنَا مِن بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ
Wa ja'alna min bayni aydihim saddan wa min khalfihim saddan fa aghshaynahum fa hum la yubsirun
Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.
10. وَسَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Wa sawa'un 'alayhim a'anzartahum am lam tunzirhum la yu'minun
Sama saja bagi mereka, apakah engkau memberi peringatan kepada mereka atau tidak memberi peringatan, mereka tidak akan beriman.
11. إِنَّمَا تُنذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمَٰنَ بِالْغَيْبِ ۖ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَأَجْرٍ كَرِيمٍ
Innama tunziru manittabaʿa az-zikra wa khashiyar-rahmana bil-ghaybi fabash-shirhu bimaghfiratin wa ajrin karim
Sesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang yang mau mengikuti peringatan (Al-Qur'an) dan yang takut kepada (Allah) Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihat-Nya. Maka berilah kabar gembira kepadanya dengan ampunan dan pahala yang mulia.
12. إِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتَىٰ وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ ۚ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُّبِينٍ
Inna nahnu nuhyil-mawta wa naktubu ma qaddamu wa atharahum wa kulla shay'in ahsaynahu fi imamin mubin
Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh).
13. وَاضْرِبْ لَهُم مَّثَلًا أَصْحَابَ الْقَرْيَةِ إِذْ جَاءَهَا الْمُرْسَلُونَ
Waḍrib lahum mathalan ashabal-qaryati iz ja'ahal-mursalun
Dan buatlah suatu perumpamaan bagi mereka, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka;
14. إِذْ أَرْسَلْنَا إِلَيْهِمُ اثْنَيْنِ فَكَذَّبُوهُمَا فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوا إِنَّا إِلَيْكُم مُّرْسَلُونَ
Iz arsalna ilayhimusnayni fakazzabuhuma fa'azzazna bisalisin faqalu inna ilaykum mursalun
(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata, "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu."
15. قَالُوا مَا أَنتُمْ إِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَا وَمَا أَنزَلَ الرَّحْمَٰنُ مِن شَيْءٍ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا تَكْذِبُونَ
Qalu ma antum illa basharun misluna wa ma anzalar-rahmanu min shay'in in antum illa takzibun
Mereka (penduduk negeri) menjawab, "Kamu ini hanyalah manusia seperti kami juga, dan Allah Yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatu pun; kamu ini hanyalah pendusta belaka."
16. قَالُوا رَبُّنَا يَعْلَمُ إِنَّا إِلَيْكُمْ لَمُرْسَلُونَ
Qalu rabbu na yaʿlamu inna ilaykum lamursalun
Mereka berkata, "Tuhan kami mengetahui bahwa kami adalah utusan-utusan-Nya kepada kamu.
17. وَمَا عَلَيْنَا إِلَّا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Wa ma 'alayna illal-balaghul-mubin
Dan kewajiban kami hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas."
18. قَالُوا إِنَّا تَطَيَّرْنَا بِكُمْ ۖ لَئِن لَّمْ تَنتَهُوا لَنَرْجُمَنَّكُمْ وَلَيَمَسَّنَّكُم مِّنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌ
Qalu inna taṭayyarna bikum la'in lam tantahu lanarjumannakum walayamassannakum minna 'azabun alim
Mereka (penduduk negeri) berkata, "Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu; jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami akan merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami."
19. قَالُوا طَائِرُكُم مَّعَكُمْ ۚ أَإِن ذُكِّرْتُم ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُونَ
Qalu ṭa'irukum ma'akum a'in zukkirtum bal antum qawmum musrifun
Utusan-utusan itu berkata, "Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas."
20. وَجَاءَ مِنْ أَقْصَى الْمَدِينَةِ رَجُلٌ يَسْعَىٰ قَالَ يَا قَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِينَ
Waja'a min aqsa al-madinati rajulun yas'a qala ya qawmi attabi'ul-mursalin
Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas dia berkata, "Wahai kaumku! Ikutilah utusan-utusan itu.
21. اتَّبِعُوا مَن لَّا يَسْأَلُكُمْ أَجْرًا وَهُم مُّهْتَدُونَ
Ittabi'u man la yas'alukum ajran wa hum muhtadun
Ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
22. وَمَا لِيَ لَا أَعْبُدُ الَّذِي فَطَرَنِي وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Wa ma liya la a'budu alladhi faṭarani wa ilayhi turja'un
Mengapa aku tidak menyembah (Allah) yang telah menciptakanku dan hanya kepada-Nya lah kamu akan dikembalikan?
23. أَأَتَّخِذُ مِن دُونِهِ آلِهَةً إِن يُرِدْنِ الرَّحْمَٰنُ بِضُرٍّ لَّا تُغْنِ عَنِّي شَفَاعَتُهُمْ شَيْئًا وَلَا يُنقِذُونِ
A'attakhidu min dunihi alihatan in yuridni ar-rahmanu biḍurrin la tug'ni 'anni shafa'atuhum shay'an wa la yunqidhun
Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain Dia? Jika Allah Yang Maha Pemurah menghendaki bencana terhadapku, niscaya syafaat mereka tidak memberi manfaat sedikit pun bagi diriku dan mereka tidak (pula) dapat menyelamatkanku.
24. إِنِّي إِذًا لَّفِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ
Inni izan la fi ḍalalin mubin
Sesungguhnya aku (kalau begitu) pasti berada dalam kesesatan yang nyata.
25. إِنِّي آمَنتُ بِرَبِّكُمْ فَاسْمَعُونِ
Inni aman tu birabbikum fasma'un
Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan)ku."
26. قِيلَ ادْخُلِ الْجَنَّةَ ۖ قَالَ يَا لَيْتَ قَوْمِي يَعْلَمُونَ
Qila adkhulil-jannata qala ya layta qawmi yaʿlamun
Dikatakan (kepadanya), "Masuklah ke surga." Dia berkata, "Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui,
27. بِمَا غَفَرَ لِي رَبِّي وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُكْرَمِينَ
Bima ghafara li rabbi wa jaʿalani minal-mukramin
Apa yang menyebabkan Tuhanku memberikan ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan."
28. وَمَا أَنزَلْنَا عَلَىٰ قَوْمِهِ مِن بَعْدِهِ مِن جُندٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَمَا كُنَّا مُنزِلِينَ
Wa ma anzalna ʿala qawmihi min baʿdihi min jundin minas-sama'i wa ma kunna munzilin
Dan tidak Kami turunkan kepada kaumnya sesudah dia (meninggal), suatu pasukan pun dari langit dan tidak layak Kami menurunkannya.
29. إِن كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ خَامِدُونَ
In kanat illa sayhatan wahidatan fa'idha hum khamidun
Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan saja; maka tiba-tiba mereka semuanya mati.
30. يَا حَسْرَةً عَلَى الْعِبَادِ ۚ مَا يَأْتِيهِم مِّن رَّسُولٍ إِلَّا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ
Ya hasratan ʿalal-ʿibadi ma ya'tihim mir-rasulin illa kanu bihi yastahzi'un
Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tiada datang seorang rasul pun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya.
31. أَلَمْ يَرَوْا كَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُم مِّنَ الْقُرُونِ أَنَّهُمْ إِلَيْهِمْ لَا يَرْجِعُونَ
A lam yaraw kam ahlakna qablahum minal-quruni annahum ilayhim la yarji'un
Tidakkah mereka memperhatikan, berapa banyak generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, bahwa mereka (yang telah dibinasakan) itu tidak kembali kepada mereka.
32. وَإِن كُلٌّ لَّمَّا جَمِيعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُونَ
Wa in kullul lamma jamiʿulladayna muhḍarun
Dan semuanya akan dikumpulkan lagi kepada Kami.
33. وَآيَةٌ لَّهُمُ الْأَرْضُ الْمَيْتَةُ أَحْيَيْنَاهَا وَأَخْرَجْنَا مِنْهَا حَبًّا فَمِنْهُ يَأْكُلُونَ
Wa ayatun lahumul-arḍul-maytatu ahyaynaha wa akhrajna minha habban faminhu ya'kulun
Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari biji-bijian itu mereka makan.
34. وَجَعَلْنَا فِيهَا جَنَّاتٍ مِّن نَّخِيلٍ وَأَعْنَابٍ وَفَجَّرْنَا فِيهَا مِنَ الْعُيُونِ
Wa jaʿalna fiha jannatin min nakhilin wa a'nabin wa fajjarna fiha minal-ʿuyun
Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air.
35. لِيَأْكُلُوا مِن ثَمَرِهِ وَمَا عَمِلَتْهُ أَيْدِيهِمْ ۖ أَفَلَا يَشْكُرُونَ
Liya'kulu min thamarihi wa ma ʿamilathu aydihim a fa la yashkurun
Agar mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?
36. سُبْحَانَ الَّذِي خَلَقَ الْأَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنبِتُ الْأَرْضُ وَمِنْ أَنفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ
Subhanal-ladhi khalaqal-azwaja kullaha mimma tunbitul-arḍu wa min anfusihim wa mimma la yaʿlamun
Mahasuci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.
37. وَآيَةٌ لَّهُمُ اللَّيْلُ نَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَ فَإِذَا هُم مُّظْلِمُونَ
Wa ayatun lahumul-laylu naslakhu minhun-nahara fa'idha hum muẓlimun
Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka seketika mereka berada dalam kegelapan,
38. وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
Wash-shamsu tajri limustaqarril-laha dhalika taqdirul-ʿazizil-ʿalim
Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui.
39. وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ
Wal-qamara qaddarnahu manazila hatta 'ada kal-urjunil-qadim
Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah sampai manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua (kering).
40. لَا الشَّمْسُ يَنبَغِي لَهَا أَن تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
La ash-shamsu yanbaghi laha an tudrika al-qamara wa la al-laylu sabiqun nahari wa kullun fi falakin yasbahun
Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya.
41. وَآيَةٌ لَّهُمْ أَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِي الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ
Wa ayatun lahum anna hamalna dhurriyyatahum fi al-fulkil-mashhun
Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam kapal yang penuh muatan,
42. وَخَلَقْنَا لَهُم مِّن مِّثْلِهِ مَا يَرْكَبُونَ
Wa khalaqna lahum min mithlihi ma yarkabun
Dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti itu.
43. وَإِن نَّشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلَا صَرِيخَ لَهُمْ وَلَا هُمْ يُنقَذُونَ
Wa in nasya` nugriq-hum fa la sarikha lahum wa la hum yungqazụn
Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami tenggelamkan mereka, maka tiadalah bagi mereka penolong dan tidak pula mereka diselamatkan.
44. إِلَّا رَحْمَةً مِّنَّا وَمَتَٰعًا إِلَىٰ حِينٍ
Illa rahmatam minna wa mata'an ila hin
Tetapi (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai kepada suatu ketika.
45. وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ ٱتَّقُوا۟ مَا بَيْنَ أَيْدِيكُمْ وَمَا خَلْفَكُمْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Wa iza qila lahumuttaqụ ma baina aidikum wa ma khalfakum la'allakum tur-hamụn
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Takutlah kamu akan siksa yang dihadapanmu dan siksa yang akan datang supaya kamu mendapat rahmat", (niscaya mereka berpaling).
46. وَمَا تَأْتِيهِم مِّنْ ءَايَةٍ مِّنْ ءَايَٰتِ رَبِّهِمْ إِلَّا كَانُوا۟ عَنْهَا مُعْرِضِينَ
Wa ma ta`tihim min ayatim min ayati rabbihim illa kanụ 'an-ha mu'riḍin
Dan sekali-kali tiada datang kepada mereka suatu tanda dari tanda tanda kekuasaan Tuhan mereka, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya.
47. وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ أَنفِقُوا۟ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ قَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَنُطْعِمُ مَن لَّوْ يَشَآءُ ٱللَّهُ أَطْعَمَهُۥٓ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ
Wa iza qila lahum anfiqụ mimma razaqakumullahu qalallazina kafarụ lillazina amanu a nuṭ'imu mal lau yasya`ullahu aṭ'amahu in antum illa fi ḍalalim mubin
Dan apabila dikatakakan kepada mereka: "Nafkahkanlah sebahagian dari reski yang diberikan Allah kepadamu", maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman: "Apakah kami akan memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan, tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata".
48. وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هَٰذَا ٱلْوَعْدُ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ
Wa yaqụlụna mata hazal-wa'du ing kuntum sadiqin
Dan mereka berkata: "Bilakah (terjadinya) janji ini (hari berbangkit) jika kamu adalah orang-orang yang benar?".
49. مَا يَنظُرُونَ إِلَّا صَيْحَةً وَٰحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُونَ
Ma yanẓurụna illa saihataw wahidatan ta`khuzuhum wa hum yakhissimụn
Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar.
50. فَلَا يَسْتَطِيعُونَ تَوْصِيَةً وَلَآ إِلَىٰٓ أَهْلِهِمْ يَرْجِعُونَ
Fa la yastaṭi'ụna tausiyataw wa la ila ahlihim yarji'ụn
lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiatpun dan tidak (pula) dapat kembali kepada keluarganya.
51. وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ ٱلْأَجْدَاثِ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يَنسِلُونَ
Wa nufikha fis-sụri fa iza hum minal-ajdasi ila rabbihim yansilụn
Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.
52. قَالُوا۟ يَٰوَيْلَنَا مَنۢ بَعَثَنَا مِن مَّرْقَدِنَا ۜ ۗ هَٰذَا مَا وَعَدَ ٱلرَّحْمَٰنُ وَصَدَقَ ٱلْمُرْسَلُونَ
Qalụ ya wailana mam ba'asana mim marqadina haza ma wa'adar-rahmanu wa sadaqal-mursalụn
Mereka berkata: "Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?". Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul(Nya).
53. إِن كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَٰحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُونَ
Ing kanat illa saihataw wahidatan fa iza hum jami'ul ladaina muhḍarụn
Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami.
54. فَٱلْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا وَلَا تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Fal-yauma la tuẓlamu nafsun syai`aw wa la tujzauna illa ma kuntum ta'malụn
Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu tidak dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan.
55. إِنَّ أَصْحَٰبَ ٱلْجَنَّةِ ٱلْيَوْمَ فِى شُغُلٍ فَٰكِهُونَ
Inna as-habal-jannatil-yauma fi syugulin fakihụn
Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka).
56. هُمْ وَأَزْوَٰجُهُمْ فِى ظِلَٰلٍ عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ مُتَّكِـُٔونَ
Hum wa azwajuhum fi ẓilalin 'alal-ara`iki muttaki`ụn
Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.
57. لَهُمْ فِيهَا فَٰكِهَةٌ وَلَهُم مَّا يَدَّعُونَ
Lahum fiha fakihatuw wa lahum ma yadda'ụn
Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta.
58. سَلَٰمٌ قَوْلًا مِّن رَّبٍّ رَّحِيمٍ
Salam, qaulam mir rabbir rahim
(Kepada mereka dikatakan): "Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.
59. وَٱمْتَٰزُوا۟ ٱلْيَوْمَ أَيُّهَا ٱلْمُجْرِمُونَ
Wamtazul-yauma ayyuhal-mujrimụn
Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir): "Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, hai orang-orang yang berbuat jahat.
60. أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ أَن لَّا تَعْبُدُوا۟ ٱلشَّيْطَٰنَ ۖ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
A lam a'had ilaikum ya bani adama al la ta'budusy-syaiṭan, innahụ lakum 'aduwwum mubin
Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu",
61. وَأَنِ ٱعْبُدُونِى ۚ هَٰذَا صِرَٰطٌ مُّسْتَقِيمٌ
Wa ani'budụni, haza siraṭum mustaqim
Dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.
62. وَلَقَدْ أَضَلَّ مِنكُمْ جِبِلًّا كَثِيرًا ۖ أَفَلَمْ تَكُونُوا۟ تَعْقِلُونَ
Wa laqad aḍalla mingkum jibillang kasira, a fa lam takụnụ ta'qilụn
Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan sebahagian besar diantaramu, Maka apakah kamu tidak memikirkan?.
63. هَٰذِهِۦ جَهَنَّمُ ٱلَّتِى كُنتُمْ تُوعَدُونَ
Hazihi jahannamullati kuntum tụ'adụn
Inilah Jahannam yang dahulu kamu diancam (dengannya).
64. ٱصْلَوْهَا ٱلْيَوْمَ بِمَا كُنتُمْ تَكْفُرُونَ
Islauhal-yauma bima kuntum takfurụn
Masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan kamu dahulu mengingkarinya.
65. ٱلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰٓ أَفْوَٰهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
Al-yauma nakhtimu 'ala afwahihim wa tukallimuna aidihim wa tasy-hadu arjuluhum bima kanụ yaksibụn
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.
66. وَلَوْ نَشَآءُ لَطَمَسْنَا عَلَىٰٓ أَعْيُنِهِمْ فَٱسْتَبَقُوا۟ ٱلصِّرَٰطَ فَأَنَّىٰ يُبْصِرُونَ
Walau nasya`u laṭamasna 'ala a'yunihim fastabaqus-siraṭa fa anna yubsirụn
Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan, Maka betapakah mereka dapat melihat(nya).
67. وَلَوْ نَشَآءُ لَمَسَخْنَٰهُمْ عَلَىٰ مَكَانَتِهِمْ فَمَا ٱسْتَطَٰعُوا۟ مُضِيًّا وَلَا يَرْجِعُونَ
Walau nasya`u lamasakhnahum 'ala makanatihim famastaṭa'ụ muḍiyyaw wa la yarji'ụn
Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami ubah mereka di tempat mereka berada; maka mereka tidak sanggup berjalan lagi dan tidak (pula) sanggup kembali.
68. وَمَن نُّعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِى ٱلْخَلْقِ ۖ أَفَلَا يَعْقِلُونَ
Wa man nu'ammir-hu nunakkis-hu fil-khalq, a fa la ya'qilụn
Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian(nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan?
69. وَمَا عَلَّمْنَٰهُ ٱلشِّعْرَ وَمَا يَنۢبَغِى لَهُۥٓ ۚ إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ وَقُرْءَانٌ مُّبِينٌ
Wa ma 'allamnahusy-syi'ra wa ma yambagi lah, in huwa illa zikruw wa qur`anum mubin
Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Al Quran itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan.
70. لِّيُنذِرَ مَن كَانَ حَيًّا وَيَحِقَّ ٱلْقَوْلُ عَلَى ٱلْكَٰفِرِينَ
Liyunzira mang kana hayyaw wa yahiqqal-qaulu 'alal-kafirin
Supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir.
71. أَوَلَمْ يَرَوْا۟ أَنَّا خَلَقْنَا لَهُم مِّمَّا عَمِلَتْ أَيْدِينَآ أَنْعَٰمًا فَهُمْ لَهَا مَٰلِكُونَ
A wa lam yarau anna khalaqna lahum mimma 'amilat aidina an'aman fa hum laha malikụn
Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka yaitu sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya?
72. وَذَلَّلْنَٰهَا لَهُمْ فَمِنْهَا رَكُوبُهُمْ وَمِنْهَا يَأْكُلُونَ
Wa zallalnaha lahum fa min-ha rakụbuhum wa min-ha ya`kulụn
Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; maka sebahagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan.
73. وَلَهُمْ فِيهَا مَنَٰفِعُ وَمَشَارِبُ ۖ أَفَلَا يَشْكُرُونَ
Wa lahum fiha manafi'u wa masyarib, a fa la yasykurụn
Dan mereka memperoleh padanya manfaat-manfaat dan minuman. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?
74. وَٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِ ٱللَّهِ ءَالِهَةً لَّعَلَّهُمْ يُنصَرُونَ
Wattakhazụ min dụnillahi alihatal la'allahum yunsarụn
Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar mereka mendapat pertolongan.
75. لَا يَسْتَطِيعُونَ نَصْرَهُمْ وَهُمْ لَهُمْ جُندٌ مُّحْضَرُونَ
La yastaṭi'ụna nasrahum wa hum lahum jundum muhḍarụn
Berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka; padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka.
76. فَلَا يَحْزُنكَ قَوْلُهُمْ ۘ إِنَّا نَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ
Fa la yahzungka qauluhum, inna na'lamu ma yusirrụna wa ma yu'linụn
Maka janganlah ucapan mereka menyedihkan kamu. Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan.
77. أَوَلَمْ يَرَ ٱلْإِنسَٰنُ أَنَّا خَلَقْنَٰهُ مِن نُّطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُّبِينٌ
A wa lam yaral-insanu anna khalaqnahu min nuṭfatin fa iza huwa khasimum mubin
Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!
78. وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَنَسِىَ خَلْقَهُۥ ۖ قَالَ مَن يُحْىِ ٱلْعِظَٰمَ وَهِىَ رَمِيمٌ
Wa ḍaraba lana masalaw wa nasiya khalqah, qala may yuhyil-'iẓama wa hiya ramim
Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?"
79. قُلْ يُحْيِيهَا ٱلَّذِىٓ أَنشَأَهَآ أَوَّلَ مَرَّةٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ
Qul yuhyihallazi ansya`aha awwala marrah, wa huwa bikulli khalqin 'alim
Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.
80. ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُم مِّنَ ٱلشَّجَرِ ٱلْأَخْضَرِ نَارًا فَإِذَآ أَنتُم مِّنْهُ تُوقِدُونَ
Allazi ja'ala lakum minasy-syajaril-akhḍari naran fa iza antum min-hu tụqidụn
Yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu".
81. أَوَلَيْسَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ بِقَٰدِرٍ عَلَىٰٓ أَن يَخْلُقَ مِثْلَهُم ۚ بَلَىٰ وَهُوَ ٱلْخَلَّٰقُ ٱلْعَلِيمُ
A wa laisallazi khalaqas-samawati wal-arḍa biqadirin 'ala ay yakhluqa mislahum, bala wa huwal-khallaqul-'alim
Dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.
82. إِنَّمَآ أَمْرُهُۥٓ إِذَآ أَرَادَ شَيْـًٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ
Innama amruhu iza arada syai`an ay yaqụla lahụ kun fa yakụn
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.
83. فَسُبْحَٰنَ ٱلَّذِى بِيَدِهِۦ مَلَكُوتُ كُلِّ شَىْءٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Fa sub-hanallazi biyadihi malakụtu kulli syai`iw wa ilaihi turja'ụn
Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
Jadwal dan Tata Cara Baca Surat Yasin Nisfu Syaban
Malam Nisfu Syaban jatuh pada hari ke 15 bulan Syaban. Berdasarkan kalender Hijriah yang dirilis Kemenag tanggal 1 Syaban 1446 H jatuh pada tanggal 31 Januari 2025. Itu artinya, Nisfu Syaban 2025 bertepatan dengan tanggal 14 Februari 2025.
Sebelumnya sudah disebutkan disebutkan di atas, pada malam Nisfu Syaban dianjurkan membaca surat Yasin. Adapun bacaan surat Yasin pada malam nisfu syaban ini dibaca 3 kali. Setiap selesai membaca Yasin, dilanjutkan membaca doa.
Untuk bacaan surat Yasin yang pertama diniatkan agar diberikan ampuan dari Allah SWT, untuk bacaan surat Yasin yang kedua diniatkan agar dilancarkan rezeki dan untuk bacaan surat Yasin yang ketiga diniatkan agar diberikan kekayaan hati.
Demikian informasi bacaan Yasin malam Nisfu Syaban 2025 lengkap dengan jadwal dan tata cara bacanya.
Kontributor : Ulil Azmi